Apa itu Chrysin?

Chrysin adalah senyawa tanaman yang ditemukan di bunga gairah biru, atau Passiflora caerulea. Ini adalah flavon, yang merupakan kelas flavonoid, banyak di antaranya menyebabkan aktivitas biologis pada manusia dan hewan. Dalam tabung reaksi, zat ini menghambat konversi testosteron menjadi estrogen, suatu reaksi yang kebanyakan pria anggap tidak diinginkan. Untuk alasan ini, chrysin telah diambil sebagai suplemen oleh atlet dan binaragawan dengan harapan dapat memblokir langkah biokimia ini. Tampaknya tidak meningkatkan kadar testosteron pada pria, meskipun kadang-kadang dipasarkan untuk tujuan ini.

Testosteron adalah hormon seksual utama yang ditemukan pada pria, dan estrogen adalah hormon yang sebanding pada wanita. Setiap jenis kelamin, bagaimanapun, menghasilkan sejumlah kecil hormon seks lainnya. Baik pria maupun wanita memiliki enzim yang disebut aromatase yang mengubah testosteron menjadi estrogen. Proses ini disebut aromatisasi. Saat produksi testosteron meningkat pada pria, enzim aromatase meningkatkan produksi estrogen. Ini dapat membatasi produksi testosteron.

Faktor lain yang dapat menyebabkan pria dapat memproduksi estrogen adalah pengobatan dengan steroid anabolik. Hal ini dapat menyebabkan sejumlah efek samping negatif, termasuk perkembangan payudara. Untuk mencegah hal ini, beberapa pria mengambil suplemen aromatase inhibitor. Banyak binaragawan dan atlet juga menggunakan senyawa tersebut untuk meningkatkan kadar testosteron mereka dan meningkatkan massa otot.

Inhibitor aromatase bisa menjadi obat resep mahal dengan potensi efek samping. Chrysin, bagaimanapun, telah ditunjukkan dalam penelitian laboratorium – dengan ekstrak seluler dan garis sel – menjadi penghambat aromatase. Menjadi produk alami dari tumbuhan, biasanya dipandang lebih aman. Suplemen senyawa ini dipasarkan untuk meningkatkan kadar testosteron.

Reaksi aromatase terjadi di membran internal di dalam sel, yang tidak mudah diakses dari permukaan sel. Sejak itu telah ditemukan bahwa chrysin tidak mencapai membran ini pada organisme hidup ketika dikonsumsi secara oral. Senyawa ini tidak meningkatkan kadar testosteron pada hewan atau manusia. Selain itu, ia memiliki beberapa efek negatif, seperti interaksi tiroid. Tikus yang diberi flavon ini, dalam dietnya, bertambah berat badannya.

Ada teori bahwa mengambil ekstrak lada hitam dengan chrysin akan meningkatkan penyerapan. Namun, tidak ada bukti untuk ini. Beberapa orang mengoleskan senyawa tersebut ke kulit mereka, dengan harapan membuatnya lebih mudah diserap. Tidak jelas apakah metode ini efektif.

Sumber tambahan chrysin termasuk propolis, lem yang menyatukan sarang lebah. Madu sendiri juga mengandung beberapa senyawa ini. Baik madu maupun sisirnya sering disantap oleh para pecinta olahraga sebagai suplemen. Makanan ini juga menyediakan energi, dan telah dilaporkan bertindak sebagai antioksidan.