Pelatihan tinju adalah latihan rutin yang intens dan sederhana yang digunakan petinju untuk meningkatkan kebugaran fisik, kelincahan, dan keterampilan bertarung serta mengontrol berat badan mereka. Tujuannya adalah untuk memastikan bahwa petinju dalam kondisi fisik puncak untuk bertarung. Seorang petinju juga dapat berlatih agar berada dalam kisaran kelas berat targetnya. Komponen yang tepat dari rutinitas pelatihan bervariasi dengan setiap individu tergantung pada tingkat kompetisi, kelas berat, dan kekuatan dan kelemahan dari petarung yang diberikan. Non-petinju sering memasukkan aspek pelatihan tinju ke dalam rutinitas kebugaran mereka.
Komponen umum dari sebagian besar pelatihan tinju termasuk memukul berbagai jenis tas seperti tas berat, double-end, atau speed bag. Senam adalah sarana penting untuk meningkatkan kekuatan dan kelenturan tubuh. Shadowboxing di depan cermin, pad bekerja dengan mitra pelatihan, atau sparring mensimulasikan pengalaman pertarungan.
Latihan calisthenic yang populer untuk petinju termasuk sit up, dips, dan trunk twists. Daerah inti atau perut yang diperkuat dengan sit up dan gerakan memutar batang tubuh dapat mengurangi rasa sakit dan dampak keseluruhan dari pukulan keras. Dips meningkatkan kekuatan dada dan trisep petarung.
Sparring bisa menjadi salah satu metode pelatihan tinju yang paling efektif. Tujuan dari bentuk latihan bertarung ini bukan untuk menang melainkan untuk meningkatkan keterampilan dan daya tahan seseorang. Sebagian besar petarung akan mengenakan sarung tangan dengan bantalan tambahan serta pelindung gusi dan pelindung kepala saat sparring untuk menghindari cedera serius.
Jogging dan lompat tali adalah latihan standar dalam pelatihan tinju. Lompat tali meningkatkan koordinasi. Baik joging maupun lompat tali meningkatkan daya tahan petarung dan kebugaran kardiovaskular.
Pengalaman seorang petarung dan tingkat kompetisi mempengaruhi rutinitas latihan tinjunya. Seorang petinju pemula atau sesekali mungkin fokus pada memukul tas yang berat, cepat, dan ganda. Shadowboxing dan lompat tali dan joging dapat meningkatkan kondisi fisik dan daya tahan serta membantu petarung baru menguasai dasar-dasar olahraga. Perdebatan kemungkinan hanya akan terjadi sesekali pada tingkat pengalaman ini.
Pelatihan tinju untuk petarung profesional atau amatir lebih intens dan ketat. Pelatihan pada tingkat ini biasanya melibatkan lari pagi setiap hari, diet ketat, dan rutinitas olahraga dua kali sehari. Petinju akan sering melakukan perjalanan ke lokasi pertarungan jauh sebelum pertarungan untuk menyesuaikan diri dan berlatih dalam isolasi tanpa gangguan.
Selain latihan dan simulasi pertarungan, latihan tinju juga bisa mencakup pola makan yang sehat. Banyak petinju bertujuan untuk memiliki bobot maksimum yang mungkin di kelas berat mereka untuk menghadapi lawan yang lebih kecil dan lebih ringan. Diet dalam hubungannya dengan senam dan angkat beban ringan dapat memastikan bahwa seorang petinju tetap dalam kisaran berat targetnya.
Ada peralatan keselamatan dan pelatihan yang tersedia untuk pelatihan tinju. Tas, tutup kepala, dan sarung tangan sangat penting. Petinju juga akan menggunakan lompat tali, medicine ball untuk latihan pylometric, dan cermin untuk shadowboxing. Banyak petarung akan berlatih setiap hari di gym tinju dengan seorang pelatih.