Efek samping dari penggunaan herbal seperti rhodiola untuk manfaat kesehatan sehari-hari jarang terjadi dan umumnya ringan. Efek samping Rhodiola mungkin termasuk lekas marah, jantung berdebar-debar, ketidaknyamanan gastrointestinal, sakit kepala dan insomnia. Rhodiola, juga dikenal sebagai rhodiola rosea, akar emas, atau akar arktik, adalah ramuan yang biasa digunakan dalam suplemen nutrisi dan herbal. Rhodiola dianggap oleh ahli herbal sebagai adaptogen, yang berarti dapat membantu tubuh melawan berbagai penyebab stres. Kemanjuran rhodiola dalam mengobati berbagai kondisi medis tidak dapat disimpulkan, meskipun beberapa penelitian telah dan sedang dilakukan pada tanaman.
Tanaman rhodiola rosea tampaknya tumbuh paling baik di iklim yang lebih dingin dan di dataran tinggi. Telah ditemukan di Greenland serta bagian dari Perancis, Kanada, dan Amerika Serikat. Tanaman ini biasanya tumbuh liar dan hanya dibudidayakan di Finlandia, meskipun ada upaya oleh petani Kanada untuk membudidayakan rhodiola untuk memanfaatkan permintaan komersialnya yang terus meningkat. Di daerah di mana ia tumbuh, daun dan batangnya, ketika muda, dapat dimakan mentah dan dimasak. Sediaan rhodiola komersial biasanya dalam bentuk kapsul atau ekstrak. Rhodiola juga sering ditemukan dalam campuran herbal adaptogenik, seperti ginseng dan astragalus.
Baik praktisi pengobatan tradisional Rusia dan Skandinavia telah menggunakan rhodiola rosea sebagai tonik serba guna, untuk memerangi kelelahan, dan untuk meningkatkan fungsi mental dan memori. Dalam beberapa tahun terakhir, ada klaim bahwa rhodiola dapat meningkatkan kinerja atletik dan seksual serta mengobati depresi. Ada juga beberapa bukti yang menunjukkan bahwa rhodiola rosea adalah antioksidan, yang dapat membantu mendukung sistem kekebalan tubuh dan melindungi dari kekurangan oksigen. Popularitas rhodiola rosea tampaknya terbantu, sebagian, oleh kurangnya efek samping rhodiola yang serius.
Karena sebagian besar penelitian tentang rhodiola tidak dalam bahasa Inggris, sulit untuk sepenuhnya mengukur efektivitas rhodiola dalam mengobati gejala dan kondisi tertentu, serta efek samping rhodiola. Pada saat ini, penelitian umumnya tidak menunjukkan efek samping rhodiola rosea yang spesifik atau umum. Beberapa peneliti menyarankan bahwa efek samping rhodiola yang dilaporkan mungkin karena mengonsumsi terlalu banyak. Ada juga kemungkinan rhodiola berinteraksi dengan obat lain. Misalnya, ada beberapa laporan tentang orang yang mengalami kantuk setelah mengonsumsi resep antidepresan yang dikombinasikan dengan rhodiola. Menurunkan dosis rhodiola dapat meminimalkan atau menghilangkan gejala-gejala ini. Selalu ada risiko reaksi alergi, yang dapat mengakibatkan pengguna mengalami efek samping negatif.