Sementara sebagian besar bentuk yoga berfokus pada postur, posisi, dan gerakan, yoga mantra berfokus pada suara. Diyakini bahwa melafalkan mantra dapat mengeluarkan emosi dari dalam diri seseorang dan memberikan sugesti pada pikiran. Pikiran kemudian menafsirkan saran-saran ini melalui suara, dan keadaan kesadaran yang lebih tinggi tercapai. Alasan umum mengapa individu memilih untuk berlatih yoga mantra termasuk ibadah keagamaan, penyembuhan, pencerahan spiritual, dan menghilangkan stres. Pelajaran dan teknik yoga mantra yang digunakan akan bervariasi antara guru yang berbeda, dalam pengaturan kelompok dan individu, dan ketika bertujuan menuju tujuan agama tertentu.
Tujuan utama dari mantra yoga adalah untuk membebaskan pikiran dari semua pikiran dan sama sekali tidak memikirkan apa pun. Dengan memfokuskan pikiran pada satu kata atau suara, keadaan meditasi yang mendalam tercapai. Dalam keadaan meditasi yang dalam ini, pikiran menjadi tenang, tubuh menjadi rileks, dan keadaan kesadaran yang lebih tinggi tercapai. Praktisi yoga mantra yang berpengalaman menggambarkan perasaan sebagai menyatu dengan alam semesta, memiliki rasa kedamaian batin yang lebih besar, dan tercerahkan. Melalui latihan rutin yang berkelanjutan, pikiran menjadi lebih tajam dan pikiran mudah dikendalikan.
Sementara banyak yang memilih untuk belajar mantra yoga melalui guru dan praktisi yoga mantra berpengalaman, seseorang juga dapat mempelajari tekniknya sendiri melalui buku, CD, Internet, dan video. Langkah pertama adalah fokus pada satu kata atau suara yang memungkinkan pikiran untuk fokus pada pemikiran individu. Beberapa memilih untuk menggunakan suara universal om, sementara yang lain memilih untuk fokus pada kata-kata religius seperti amin untuk orang Kristen atau amin untuk Muslim. Tidak peduli kata mana yang dipilih untuk mantra, pikiran harus terfokus pada asal suara seperti yang diulang-ulang.
Ketika mantra dibacakan, ritme dan kecepatan juga penting. Irama mantra yang cepat juga akan meningkatkan detak jantung, pernapasan, dan kecepatan pikiran seseorang. Di sisi lain, ritme mantra yang lambat menghasilkan penurunan detak jantung dan pernapasan, dan menyebabkan kondisi pikiran mengantuk. Biasanya, mantra cepat digunakan selama sesi meditasi kelompok, dan mantra lambat digunakan secara pribadi ketika seseorang sendirian. Mantra yang paling umum, bagaimanapun, dilakukan pada tingkat antara dua ekstrem ini, di mana ritme tubuh normal tidak terganggu dan pikiran dapat menjadi waspada dan terbangun.