Adenosin 5 monofosfat adalah nukleotida, atau komponen, asam ribonukleat (RNA). Hal ini juga diproduksi dalam sel-sel tubuh selama sintesis adenosin 5 trifosfat (ATP), proses dimana tubuh menghasilkan energi selama metabolisme normal. Adenosin 5 monofosfat dapat membantu mencegah terjadinya postherpetic neuralgia pada pasien herpes zoster dan juga dapat membantu meringankan fotosensitifitas pada pasien dengan porfiria kutanea tarda. Karena beberapa kemungkinan efek samping yang parah dan kurangnya studi penelitian, suplementasi adenosin 5 monofosfat tidak banyak digunakan. Karena adenosin 5 monofosfat terlibat dalam metabolisme energi, kadang-kadang digunakan sebagai suplemen penurun berat badan.
Sebagai hasil dari teori bahwa pasien herpes zoster mungkin tidak menghasilkan cukup adenosin 5 monofosfat, sebuah studi penelitian mengamati efek adenosin 5 monofosfat yang disuntikkan pada pasien herpes zoster. Neuralgia pascaherpetik adalah nyeri saraf yang sering menyertai infeksi herpes zoster dan dapat berkisar dari ringan hingga parah. Delapan puluh delapan persen pasien mengalami perbaikan neuralgia mereka dibandingkan dengan empat puluh delapan persen dengan plasebo. Namun, para peneliti memperingatkan bahwa penelitian lebih lanjut diperlukan sebelum AMP dapat digunakan untuk mengobati neuralgia herpes zoster.
Studi lain menemukan suplementasi oral AMP efektif melawan fotosensitifitas pada setengah dari peserta penelitian. Namun, penelitian ini bukanlah penelitian yang dapat diandalkan, dan efek plasebo tidak dapat dikesampingkan. Penelitian lebih lanjut akan diperlukan untuk mengkonfirmasi temuan awal, tetapi pada 2011 tidak ada penelitian lain yang dilakukan. Sebuah studi serupa menemukan bahwa adenosin 5 monofosfat mungkin efektif melawan luka dingin, tetapi dilakukan sebagai studi terbuka dan memiliki masalah keandalan.
Studi fotosensitifitas menggunakan dosis 160-200 mg AMP oral untuk jangka waktu satu bulan. Ada kekhawatiran bahwa AMP oral mungkin tidak tersedia secara hayati seperti bentuk AMP lainnya, seperti bentuk gel yang disuntikkan yang digunakan dalam penelitian herpes zoster. Meskipun temuan awal, penelitian lebih lanjut akan diperlukan untuk mengeksplorasi dan mengkonfirmasi hasil ini.
Karena adenosin 5 monofosfat terlibat dalam metabolisme energi dan sintesis protein, telah diduga bahwa suplementasi AMP dapat memfasilitasi produksi energi seluler. Secara teori, ini akan meningkatkan metabolisme dan meningkatkan kecepatan tubuh membakar kalori. Sejauh ini, belum ada penelitian yang mendukung teori tersebut. Meskipun kurangnya bukti, beberapa pembuat suplemen telah mulai memproduksi AMP untuk penggunaan umum dan memasarkannya sebagai bantuan diet.
AMP mungkin memiliki beberapa efek menguntungkan pada kondisi medis tertentu. Studi pendahuluan, bagaimanapun, tidak dapat digunakan sebagai bukti kuat dan penelitian lebih lanjut diperlukan untuk mengeksplorasi temuan awal. Selain itu, penggunaan AMP sebagai bantuan penurunan berat badan sama sekali tidak berdasar dan didasarkan pada teori tanpa dukungan ilmiah. Efek samping dari AMP tidak diketahui tetapi perlu dieksplorasi lebih lanjut.