Apa itu Humulus Lupulus?

Humulus lupulus, juga disebut hop, adalah bahan terkenal dalam industri pembuatan bir. Tanaman itu, pohon anggur, berasal dari Eropa dan Asia Barat, tetapi tumbuh hampir di mana-mana dengan praktik budidaya modern. Tingginya bisa mencapai 29 kaki (5 meter) dan memiliki bunga berwarna kuning atau putih. Selain digunakan dalam pembuatan bir, itu juga digunakan dalam berbagai makanan, minuman, dan obat-obatan holistik. Ada beberapa efek samping untuk menggunakan humulus lupulus, menjadikannya salah satu obat herbal yang paling banyak diterima.

Menggunakan hop untuk menghasilkan bir dengan rasa yang lebih baik sebenarnya merupakan penemuan yang agak modern; namun, humulus lupulus telah digunakan selama berabad-abad sebagai pengawet alami, mencegah bakteri tumbuh dalam bir. Meskipun kebanyakan orang tidak pernah mencoba untuk makan hop langsung dari pokok anggur, Belgia menggunakan bagian atas tanaman sebagai sayuran, memakannya dengan cara yang sama seperti kebanyakan orang makan asparagus. Biasanya, mereka menyiramnya dengan krim atau mentega agar lebih enak. Minyak esensial digunakan dalam banyak parfum, air mineral, dan bahkan merokok tembakau. Banyak pembuat roti telah menemukan cara menggunakan ekstrak dalam makanan panggang dan permen mereka juga.

Batang humulus lupulus cukup berserat. Banyak orang yang tertarik pada praktik lingkungan telah menyarankan batang akan membuat biomassa yang sangat baik. Batang sudah digunakan untuk membuat bahan pengisi di kertas bergelombang. Daun dan bunganya juga telah digunakan untuk membuat pewarna berwarna coklat. Minyak kaya dari humulus lupulus diekstraksi dan digunakan dalam banyak lotion dan krim kulit juga.

Humulus lupulus juga digunakan untuk mengobati berbagai macam penyakit medis, mulai dari kusta dan TBC hingga ketegangan dan insomnia. Orang Indian Amerika akan memanaskan daun di dalam tas dan meletakkannya di gigi atau telinga yang sakit. Mereka juga akan minum secangkir teh diseduh dari ramuan sebagai obat penenang. Tanaman ini juga telah dipuji sebagai pengobatan untuk tumor, bisul, bisul, kram, dan memar. Ini juga digunakan untuk mengobati batuk, diare, demam, penyakit kuning, rematik, histeria, dan cacingan. Dikatakan bekerja sebagai afrodisiak, antiseptik, hipnotis, diuretik, dan sebagai pencegahan kanker payudara dan ovarium.

Efek samping utama bukan berasal dari konsumsi humulus lupulus, melainkan dari penanganan tanamannya. Orang dengan alergi dapat mengalami ruam, batuk, atau kesulitan bernapas. Selain itu, penderita depresi, orang yang mengonsumsi obat penekan sistem saraf pusat, dan orang yang menggunakan terapi hormon umumnya tidak boleh mengonsumsinya. Jika seseorang overdosis pada hop, itu dapat menyebabkan kejang, kegelisahan, dan sakit perut. Ini dapat menurunkan kadar gula darah, jadi penderita diabetes harus berkonsultasi dengan dokter mereka sebelum mengonsumsi hop juga.