Referensi tentang khasiat peppermint yang meningkatkan kesehatan sudah ada sejak zaman Romawi dan Yunani kuno, dan bahkan ditampilkan dalam Alkitab. Dalam konteks kuno ini, sering digunakan dalam mahkota dan karangan bunga dalam upaya untuk menangkal mabuk. Sementara indikasi obat khusus ini mungkin tidak ada saat ini, orang Yunani dan Romawi kuno juga mengunyah peppermint setelah makan untuk menyegarkan napas dan membantu pencernaan. Seiring waktu, ramuan ini telah menjadi salah satu yang paling populer setelah makan rasa dalam produk seperti mint dan permen karet, yang digunakan hari ini seperti daun mint di zaman kuno; untuk menyegarkan nafas dan membantu pencernaan.
Spesies peppermint, mentha x piperita, adalah spesies mint yang paling banyak digunakan di kedua produk komersial seperti permen karet atau mint, serta dalam mempromosikan produk kesehatan termasuk perawatan kulit, pasta gigi, dan minyak esensial. Efektivitasnya sebagai bahan dalam produk promosi kesehatan dapat dikaitkan dengan mentol konsentrasi tinggi, senyawa organik yang ditemukan memiliki kualitas kontrairitan dan anestesi lokal yang kuat.
Sedangkan orang Yunani dan Romawi kuno menggunakan ramuan ini dalam bentuk mentah, baik mengunyah atau menggunakan daun dan kuncup bunga tanaman, hari ini umumnya digunakan dalam bentuk halus atau olahan. Minyak esensial peppermint adalah yang paling umum, dan dibuat dengan menyuling daun dan ujung berbunga tanaman peppermint. Ini biasanya digunakan dalam praktik aromaterapi, yang memanfaatkan sifat alami tanaman dan herbal melalui penggunaan minyak esensial suling.
Minyak esensial ini memiliki banyak indikasi di dalam dan berasal dari praktik aromaterapi. Sifatnya yang mendinginkan dan menenangkan menjadikannya bahan yang berharga untuk menenangkan dan menyegarkan kulit. Ini dapat digunakan dalam lotion dan dioleskan ke kulit untuk menenangkan iritasi dan rasa sakit yang terkait dengan cacar air dan herpes zoster. Saat ditambahkan ke dalam air, minyak ini bisa membuat rendam kaki yang menyegarkan atau mandi air dingin untuk merawat kulit yang terbakar sinar matahari.
Minyak peppermint juga diindikasikan sebagai bahan yang berguna dalam obat kumur dan dapat digunakan dalam konsentrasi yang sedikit lebih tinggi untuk mengobati sakit kepala dan sakit gigi. Namun, salah satu indikasi paling umum untuk minyak ini adalah untuk mengobati mual. Untuk melakukan ini, minyak dapat diteteskan pada tisu, dan didekatkan ke hidung selama penghirupan. Metode ini sangat efektif untuk mengobati mual akibat mabuk perjalanan, kehamilan, dan mabuk. Itu juga bisa dicampur dengan air dan madu untuk membentuk teh. Cara ini berguna untuk mengobati mual akibat penyakit, dan juga bisa meredakan sakit maag, muntah, dan gangguan pencernaan. Dalam mengobati gangguan pencernaan, bagaimanapun, peppermint lebih umum digunakan dalam bentuk teh herbal, di mana daunnya direndam dalam air panas, daripada dengan menggunakan minyak esensial suling.