Sun print adalah gambar yang dibuat dengan menempatkan objek pada permukaan fotosensitif, biasanya kertas atau kain, yang kemudian terkena sinar matahari. Sementara warna dan kontras hasil cetak akan bervariasi tergantung pada permukaan yang digunakan dan waktu pemaparan, gambar objek akan muncul di permukaan. Bentuk cetakan matahari yang paling umum adalah cyanotype, cetakan yang dibuat pada permukaan yang diolah secara kimia yang menghasilkan gambar putih yang khas pada latar belakang biru. Pencetakan matahari cukup sederhana untuk diikuti oleh anak-anak kecil sambil tetap memungkinkan kreativitas yang cukup untuk menghibur anak-anak yang lebih besar dan bahkan orang dewasa.
Sianotipe adalah jenis cetakan matahari yang dibuat di atas kertas atau kain yang diolah dengan kalium ferisianida dan garam besi, yang harus dilindungi dari sinar matahari sebelum digunakan. Benda yang akan dicetak diletakkan pada permukaan cetakan sesuai keinginan, kemudian disematkan atau diletakkan di bawah kaca pengaman yang tidak boleh menghalangi sinar ultraviolet. Benda-benda yang rumit dan datar seperti daun dan bulu bekerja dengan sangat baik. Hasil cetak kemudian terkena sinar matahari, dari 10 menit pada hari yang cerah dan cerah hingga 30 menit jika mendung, mengubah permukaan yang terbuka menjadi biru sambil membiarkan bagian yang tersembunyi menjadi putih. Selanjutnya, permukaan harus dibilas dengan air sampai airnya jernih, berhati-hatilah agar hasil cetak tidak terkena sinar matahari langsung sampai benar-benar kering pada permukaan yang rata.
Untuk versi cetakan matahari yang lebih sederhana, kertas konstruksi berwarna gelap dapat digunakan. Seperti halnya sianotipe, sebuah benda diletakkan di atas kertas, yang kemudian dijemur di bawah sinar matahari. Paparan sinar matahari akan menyebabkan kertas memudar, sehingga menghasilkan siluet objek yang gelap. Meskipun ini adalah metode yang sangat sederhana dan murah, yang cukup mudah untuk dilakukan oleh anak-anak prasekolah, ini memang membutuhkan kesabaran, dan hingga enam jam paparan sinar matahari langsung mungkin diperlukan untuk metode pencetakan matahari ini. Perlu dicatat bahwa tidak ada cara untuk mengatur jenis cetakan matahari ini secara permanen, dan kertas konstruksi akan terus memudar jika dibiarkan di bawah sinar matahari.
Proses cyanotype ditemukan pada tahun 1842 oleh Sir John Herschel, seorang matematikawan Inggris, ahli kimia dan astronom yang berkontribusi pada kemajuan awal fotografi. Proses inilah yang nantinya akan diadaptasi untuk membuat cetak biru. Teman Herschel, Anna Atkins, pelopor dalam fotografi dan mungkin fotografer wanita pertama, menerbitkan gambar cyanotype di Photographs of British Algae: Cyanotype Impressions, menjadikan bukunya yang pertama menggunakan ilustrasi fotografi.