Apa itu Pasta Spackling?

Pasta spackling adalah pasta yang digunakan untuk mengisi lubang pada kayu, drywall, dan bahan lainnya. Itu datang dalam beberapa kelas berbeda yang dibagi berdasarkan kekasaran untuk aplikasi tertentu, dan itu bisa menjadi hal yang sangat berguna untuk disimpan di sekitar rumah, terutama bagi orang yang suka melakukan proyek perbaikan rumah. Banyak pemasok perangkat keras menyediakan pasta spackling.

Produk ini hadir dalam bentuk pasta yang sudah dicampur sebelumnya, atau dalam bentuk bubuk yang harus dicampur dengan air untuk digunakan. Keuntungan membeli pasta spackling sebagai bubuk adalah pengguna tidak perlu khawatir pasta akan mengering seiring waktu, yang dapat menjadi perhatian. Kerugiannya adalah bedak juga bisa menjadi berantakan, dan beberapa orang tidak menyukai gangguan pencampuran kekuatan setiap kali mereka membutuhkan spackling.

Salah satu kegunaan paling klasik untuk pasta spackling adalah mengisi lubang untuk menyiapkan dinding untuk pengecatan. Pasta spackling dapat dioleskan pada lubang-lubang, retakan, dan penyambungan, dibiarkan kering, kemudian diampelas hingga rata sehingga permukaannya menjadi halus untuk pengecatan. Orang dengan dinding putih juga dapat menggunakan spackle untuk menutup lubang dari paku, paku payung, dan benda lain, terutama jika mereka pindah dari rumah dan mereka ingin deposit mereka kembali.

Secara klasik, spackle dibuat dari bubuk gipsum dan lem untuk membuat pasta bergetah yang akan mengering hingga konsistensi yang relatif keras. Gypsum membuat pasta spackling menjadi kasar, sehingga akan menempel pada berbagai permukaan. Untuk lubang yang sangat besar, beberapa lapis spackling mungkin diperlukan, dengan pasta yang menempel pada dirinya sendiri saat lapisan diterapkan.

Biasanya, situs spackling tidak terlihat setelah dicat. Namun, saat bahan diwarnai, terkadang warna bintiknya akan lebih terang daripada area di sekitarnya, sehingga membuatnya menonjol. Salah satu cara untuk mengurangi masalah ini adalah dengan menodai spackle sebelum digunakan untuk membuatnya gelap, atau menggunakan spackling berwarna khusus yang telah dirancang untuk digunakan dengan kayu bernoda.

Istilah “spackle”, yang digunakan terutama di Amerika Serikat, memiliki sejarah yang menarik. Spackle sebenarnya adalah merek dagang terdaftar dari sebuah perusahaan yang menawarkan senyawa khusus untuk menutup lubang di tahun 1920-an. Namun, seiring waktu, istilah itu digunakan secara umum, dan perusahaan kehilangan haknya atas merek dagang, karena gagal menegakkannya. Di Inggris Raya, Australia, dan Kanada, konsumen lebih mengenal polyfilla, produk lain yang telah menjadi generik akibat pengenceran merek dagang.