Selimut tambal sulam adalah jenis selimut di mana lapisan atas bahan terbuat dari banyak potongan kecil kain yang disatukan dalam pola tambal sulam. Ini adalah jenis selimut yang paling umum, dan banyak contoh bervariasi dari selimut kain perca sejarah dapat ditemukan di museum tekstil. Secara tradisional, selimut tambal sulam akan dibuat dengan tangan, seringkali oleh sekelompok wanita, dan beberapa quilter masih menjahit dengan tangan. Mayoritas quilting modern, bagaimanapun, dilakukan dengan menggunakan mesin jahit.
Selimut adalah jenis tekstil yang menggabungkan tiga lapisan. Lapisan atas sering dirancang untuk dekoratif, karena akan terlihat. Lapisan tengah terbuat dari batting, bahan tebal yang dirancang sebagai insulasi. Lapisan bawah menahan pukulan, dan ketiga lapisan dijahit menjadi satu. Secara teknis, “quilting” mengacu pada tindakan menghubungkan lapisan. Ketika lapisan dirangkai bersama, jahitan membentuk serangkaian kompartemen, sehingga pukulan tidak akan mendistribusikan kembali dirinya dalam gumpalan. Selimut yang sudah jadi digunakan di tempat tidur atau sebagai selimut yang berdiri sendiri untuk membuat seseorang tetap hangat.
Ketika potongan-potongan kecil kain dijahit bersama, hasilnya dikenal sebagai tambal sulam. Selimut tambal sulam menggabungkan lapisan atas bahan tambal sulam, yang dapat dirakit dalam pola apa pun. Dalam beberapa kasus, selimut tambal sulam dapat dibuat dari blok quilting tertentu, mengatur pola dengan bentuk tertentu, beberapa di antaranya telah dibuat selama lebih dari dua ratus tahun. Selimut tambal sulam lainnya menggunakan bermacam-macam kain dan warna acak tanpa skema atau pola warna yang terlihat. Desainer lain membuat selimut pewarna, dirancang agar terlihat seperti cat air, atau desain unik lainnya, seperti selimut kain perca yang dibuat agar terlihat seperti peta kota.
Awalnya, konsep selimut tambal sulam muncul untuk menggunakan sisa-sisa kain yang jika tidak akan terbuang sia-sia. Selimut tambal sulam awal mungkin dibuat dengan fokus menggunakan bahan dalam pikiran, daripada menciptakan pola tertentu. Gagasan menggunakan potongan-potongan kecil untuk membuat pola representasional yang dikenal sebagai balok menyebabkan munculnya selimut yang berbeda dan menakjubkan yang diturunkan dari generasi ke generasi. Selimut tambal sulam juga dapat dibuat dengan applique, pola kain yang dijahit ke alas yang kokoh, dan sering juga mengintegrasikan bordir.
Wanita dapat bekerja sama membuat selimut tambal sulam, membawa bahan-bahan dari banyak rumah tangga bersama-sama. Upaya quilting kooperatif masih berlangsung, dengan masing-masing peserta menyumbangkan satu blok produk jadi. Selimut kooperatif ini sering dibuat oleh komunitas quilting komunitas yang berusaha menjaga seni quilting tetap hidup. Mereka dijual, seringkali untuk jumlah yang besar, dan kadang-kadang digunakan untuk mengumpulkan uang untuk komunitas atau organisasi kecil.