Kail permadani adalah kerajinan negara yang dihormati waktu yang dimulai sebagai media kerajinan untuk orang-orang yang harus memanfaatkan bahan apa pun yang tersedia. Pada dasarnya, pengait permadani melibatkan penarikan loop kain atau benang melalui semacam alas, seperti goni dari kantong pakan lama. Dari awal yang sederhana ini, mengait karpet telah menjadi hobi populer yang mampu menghasilkan barang-barang yang berguna dan menarik.
Asal usul pengait permadani umumnya ditelusuri pada tahun-tahun awal abad ke-19. Tradisi mengatakan bahwa bentuk seni lahir di antara kelas pekerja di Yorkshire, Inggris. Pekerja tekstil diizinkan membawa pulang hasil sapuan dari lantai pabrik, yang sering disebut trompet. Thrum dianggap terlalu pendek dan kurang berkualitas, sehingga tidak sesuai untuk kreasi barang yang bisa dijual. Potongan-potongan yang tidak berharga ini dikerjakan menjadi tikar yang merupakan penutup lantai yang ideal di flat dan kamar sewaan saat itu.
Mengkait karpet juga terjadi di antara kelas yang lebih miskin di Amerika Utara. Selama abad ke-19, orang-orang di Amerika Serikat dan Kanada akan mengambil sisa-sisa kain dan menggunakannya untuk membuat pola unik untuk permadani yang dapat menutupi tanah dan lantai kayu yang tidak biasa di antara komunitas perbatasan dan juga di antara orang miskin. kota. Sementara banyak orang terlibat dalam praktik hemat mengait permadani, itu jelas merupakan fenomena di kalangan orang miskin. Tidak ada buku yang dicetak untuk membantu hooking permadani, dan tidak ada publikasi wanita populer saat itu yang memasukkan hooking permadani di antara hiburan yang dianggap dapat diterima oleh wanita yang pantas.
Seiring waktu, pengait permadani mulai lebih terhormat. Pada pertengahan abad ke-20, permadani berkait telah menjadi bagian keramat dari seni rakyat dan pedesaan. Sumber daya pengait permadani, seperti buku dan pola, mulai bermunculan. Hari ini, orang-orang hemat dari semua tingkat ekonomi, terutama mereka yang menikmati tampilan pedesaan primitif di rumah, menikmati pengait karpet sebagai hobi.
Ada dua bentuk pengait permadani yang terbukti tahan lama. Pengait permadani tradisional menggunakan pengait rajutan yang telah disematkan ke pegangan kayu dan digunakan untuk membuat lingkaran yang merupakan pusat proses pengait permadani. Kait kait sangat mirip, tetapi menggunakan kait berengsel sebagai gantinya, yang memungkinkan pembentukan tumpukan yang diikat daripada loop. Dalam metode kait tradisional dan kait, goni masih dianggap sebagai alas yang dapat diterima. Selain itu, alas lusi garis dan permadani juga menyediakan permukaan kerja yang sangat baik untuk pembuatan permadani berkait.