Lembaran kaca patri adalah potongan kaca patri yang biasanya digunakan untuk membuat potongan kaca yang lebih kecil, yang kemudian dirangkai menjadi karya akhir. Lembaran ini pada dasarnya adalah bahan baku yang digunakan untuk membuat kaca patri, meskipun persediaan kaca patri lainnya digunakan untuk membentuk dan menghubungkan berbagai bagian dengan benar. Ada sejumlah metode berbeda yang dapat digunakan untuk membuat lembaran kaca ini, serta berbagai teknik pewarnaan kaca. Lembaran kaca patri sering dijual kepada pekerja kaca profesional dan seniman kaca patri.
Karya seni atau jendela yang terbuat dari kaca patri biasanya membutuhkan lembaran kaca patri yang digunakan sebagai bahan baku dalam pembuatannya. Sebuah kreasi kaca patri sering dimulai dengan sebuah pola, yang dibuat secara komersial atau individual oleh seorang seniman, dan pola ini menunjukkan berbagai ukuran dan potongan kaca patri yang diperlukan untuk pekerjaan akhir. Pola ini digunakan untuk menggambar berbagai bentuk ke lembaran kaca patri, yang memungkinkan seniman untuk memutuskan warna apa yang akan digunakan sebelum pemotongan dilakukan. Lembaran-lembaran ini kemudian dipotong, melalui sejumlah metode dan teknik yang berbeda, menjadi potongan-potongan berukuran tepat dan dirakit melalui penyolderan sebelum pembingkaian.
Teknik yang berbeda dapat digunakan untuk membuat lembaran kaca patri; berbagai jenis kaca patri ini sering disebut sebagai kaca silinder, kaca mahkota, dan kaca gulung. Baik kaca silinder maupun kaca mahkota dimulai dengan “pengumpulan”, gumpalan atau gumpalan kaca cair, yang kemudian digunakan untuk membuat lembaran kaca. Kaca silinder diproduksi dengan cara meniup rumpun ke dalam silinder panjang, yang ujungnya kemudian dipotong dan dibiarkan dingin. Satu sisi kemudian dipotong terbuka, dipanaskan kembali, dan silinder kemudian dibuka dan diratakan menjadi lembaran sebelum didinginkan kembali.
Kaca mahkota diproduksi menggunakan pengumpul, di mana gelembung ditiup. Gelembung kaca cair ini kemudian ditempatkan ke perangkat yang memutarnya dengan sangat cepat, yang menyebabkan gelembung terbuka dan kaca menjadi rata dan meregang untuk membuat lembaran kaca. Kaca gulung diproduksi dengan menuangkan gelas cair ke atas meja dan kemudian menggelindingkannya rata dengan silinder logam atau dengan melewatkan gelas cair di antara dua rol.
Ada sejumlah metode berbeda yang dapat digunakan untuk mewarnai kaca untuk membuat lembaran kaca patri. Metode tradisional melibatkan penambahan elemen logam ke kaca cair untuk menodainya, menggunakan kobalt untuk membuat kaca biru, oksida tembaga untuk hijau, dan tembaga untuk merah juga. Beberapa lembar kaca patri dibuat menggunakan metode yang disebut “flashing” di mana kumpulan kaca dengan cepat dicelupkan ke dalam kaca patri cair untuk membuat lapisan tipis warna, yang dapat digunakan untuk menghasilkan kaca tebal yang masih cukup transparan.