Apa Itu Pengerjaan Kayu Jepang?

Pengerjaan kayu Jepang adalah kerajinan bekerja dengan kayu dalam metode tradisional Jepang, biasanya menggunakan alat khusus Jepang. Pengerjaan kayu jenis ini digunakan untuk membangun berbagai jenis objek, termasuk layar kayu, furnitur, dan tempat pemujaan. Ada tradisi lama bekerja dengan kayu di Jepang, dan penggunaan metode dan alat tradisional adalah bagian utama dari kerajinan ini. Pemikiran ke depan dan perhatian terhadap detail penting dalam tradisi ini, dan orang-orang yang melakukan pengerjaan kayu Jepang sering kali tidak hanya fokus pada penampilan objek saat ini tetapi juga bagaimana kayu akan menua seiring waktu.

Ada banyak jenis pengerjaan kayu Jepang, dan tidak semua pengrajin melakukan semua aspek pertukangan. Objek dalam ruangan, seperti layar dan furnitur, sangat berbeda dari kuil dan rumah. Kayu adalah bahan yang sangat populer di Jepang, dan proses yang digunakan untuk membuat struktur besar telah disempurnakan dari waktu ke waktu. Bangunan yang dibuat menggunakan metode pengerjaan kayu Jepang dapat bertahan selama ratusan tahun dalam kondisi baik.

Metode pengerjaan kayu Jepang sering mengandalkan kualitas bahan yang digunakan. Banyak bagian tidak dipernis atau dicat, meninggalkan hasil akhir alami untuk berkembang dari waktu ke waktu. Cedar adalah salah satu kayu yang umum digunakan dalam pengerjaan kayu Jepang, meskipun bahan lain mungkin disertakan juga. Beberapa perlengkapan logam biasanya diperlukan, dan dalam beberapa situasi seniman dapat melemparkannya dengan tangan.

Dalam banyak kasus, pengerjaan kayu Jepang juga melibatkan penggunaan alat khusus. Alat-alat pertukangan ini termasuk gergaji Jepang, pahat, dan pesawat. Sebagian besar pekerja kayu yang terlibat dalam gaya ini memandang rendah penggunaan mesin saat bekerja dengan kayu, tetapi yang lain merasa bahwa produk lebih penting daripada prosesnya. Umumnya, penggunaan mesin sangat terbatas.

Pengerjaan kayu dalam gaya Jepang sering mengacu pada desain tradisional Jepang, meskipun tidak semua objek ditentukan oleh tradisi ini. Estetika objek besar sering kali melibatkan potongan struktural yang terbuka, sedangkan objek kecil sering ditandai dengan perpotongan kayu yang detail. Tergantung pada senimannya, sebuah karya mungkin menggunakan motif yang sangat unik atau mungkin sepenuhnya menempel pada konstruksi tradisional.

Pengerjaan kayu Jepang modern tidak selalu tepat mengikuti tradisi kerajinan ini dan mungkin menggabungkan kayu yang tidak ditemukan di Jepang atau perlengkapan yang tidak biasa untuk tradisi ini. Beberapa seniman menggabungkan metode kerajinan ini dengan kepekaan estetika tradisi lain. Untuk memiliki pemahaman yang paling serbaguna tentang apa yang dapat dicapai oleh pertukangan kayu Jepang, adalah ide yang baik untuk memikirkan jenis pengerjaan kayu ini sebagai gaya konstruksi, bukan serangkaian motif tertentu.