Tip pertama dan paling penting untuk membuat furnitur teras DIY adalah memahami bahwa sementara membuat furnitur dari awal akan menghemat uang dalam jangka panjang, metode ini akan membutuhkan lebih banyak investasi waktu serta investasi dalam alat dan pengembangan keterampilan. Jika calon pembangun belum pernah menyelesaikan proyek pertukangan sebelumnya, mungkin tidak disarankan untuk membuat furnitur teras DIY tanpa bimbingan tukang kayu atau pekerja logam yang lebih berpengalaman. Semua alat yang tepat harus dirakit sebelum proyek dimulai, dan semua peralatan keselamatan yang diperlukan harus digunakan atau dipakai setiap saat selama proses.
Pembangun harus meneliti berbagai gaya furnitur teras sebelumnya dan mencari tahu seberapa intensif proyek pembangunan untuk desain furnitur teras DIY itu. Juga bijaksana untuk memperhatikan alat mana yang diperlukan untuk menyelesaikan pekerjaan sehingga pembangun dapat merakitnya terlebih dahulu. Ini adalah keputusan yang bijaksana untuk memilih desain furnitur teras DIY yang menarik dan tahan lama, tetapi juga dalam tingkat keterampilan dan kemampuan pembangun. Jika, misalnya, pembangun belum pernah menggunakan tukang las sebelumnya, ia harus menghindari desain yang memerlukan proses pengelasan.
Setelah pembangun telah menetapkan desain, bahan harus dipilih. Penting untuk memilih bahan yang sesuai untuk outdoor; kayu harus kayu keras yang tahan terhadap pembusukan, retak, pecah, dan jenis kerusakan air umum lainnya. Logam harus dilapisi atau dilindungi dengan cara tertentu untuk mencegah karat. Semua perangkat keras seperti sekrup dan paku harus terbuat dari baja galvanis, yang merupakan jenis baja yang sangat tahan terhadap karat dan korosi. Perangkat keras semacam itu akan lebih mahal, tetapi menggunakan perangkat keras galvanis pada akhirnya akan menghemat uang pembangun dalam jangka panjang karena furnitur cenderung tidak cepat rusak.
Kosongkan ruang kerja yang sesuai untuk membuat furnitur teras DIY. Ruang harus cukup terang dan berventilasi baik, dengan pasokan listrik yang memadai. Hindari bekerja di luar ruangan jika memungkinkan, karena cuaca dapat berubah setiap saat, sehingga berpotensi merusak peralatan atau material. Jangan pernah bekerja di tengah hujan, karena dapat meningkatkan potensi cedera. Pastikan area kerja ditandai dengan jelas sehingga orang yang lewat tidak berisiko tersesat dan menghadapi potensi cedera.