Di Kapal, Siapa Bosunnya?

Bosun adalah perwira di kapal yang bertanggung jawab atas tali-temali, jangkar, kabel, layar, dan barang-barang lainnya yang digunakan untuk menjaga kelancaran kapal. Ia dianggap sebagai mandor awak kapal, karena ia memberikan perintah kepada awak geladak. Di kapal kecil, bosun juga bisa menjadi pasangan ketiga atau keempat, artinya dia hanya beberapa langkah di bawah kapten secara senioritas.

Istilah ini berasal dari “boatswain”, yang masih dianggap sebagai ejaan kata yang benar secara teknis. Kedua kata tersebut berasal dari kata bahasa Inggris yang jauh lebih tua, batswegen. Batswagen adalah anak laki-laki atau pengikut perahu, dan umumnya dianggap lebih seperti pelayan daripada anggota kru. Fungsi pekerjaan berkembang dengan kata, yang berubah menjadi kepala kapal di akhir 1400-an. Lambat laun pengucapan kata itu berubah, dan ejaannya mulai mencerminkan bahwa: kebanyakan pelaut menggunakan ejaan “bosun” untuk merujuk pada pelaut.

Saat ini, bosun adalah bagian penting dari awak kapal. Di kapal kecil dan kapal layar, ia masih bekerja dengan awak geladak untuk mengoordinasikan pekerjaan dan mengatur tugas. Ketika bosun juga seorang rekan kapal, dia diberikan otoritas dan rasa hormat yang lebih besar di antara awak kapal. Pada kapal yang lebih besar di mana sebagian besar tugas dek otomatis, orang ini bertanggung jawab atas kru dek dan secara seremonial memanggil mereka untuk bekerja menggunakan pipa bosun, peluit yang dirancang khusus.

Pipa bosun menggunakan rangkaian nada untuk menyampaikan perintah. Suara itu dapat terdengar dengan jelas di atas suara-suara lain di kapal layar yang sibuk, dan di beberapa angkatan laut, siulan oleh awak dilarang untuk menghindari kebingungan. Pipa masih digunakan di kapal-kapal kecil untuk menyampaikan perintah, dan dalam upacara-upacara resmi di banyak angkatan laut. Itu juga dianggap sebagai lencana pangkat, karena pelaut biasa tidak diizinkan memakainya.

Secara tradisional, bosun memiliki kru dan pasangannya sendiri. Pasangan pertama bosun sering diberi tugas hukuman, misalnya, dan mungkin dibiarkan bertanggung jawab atas awak geladak saat bosun tidak bertugas. Awak kapal bekerja seperti mesin yang diminyaki dengan baik untuk menjaga kapal tetap aman dan berjalan dengan lancar, dan koordinasi antara anggotanya sangat penting dalam situasi darurat.