Baling-baling Voith Schneider adalah baling-baling perahu yang sangat efisien yang terdiri dari bilah-bilah berbentuk hidrofoil yang berputar yang memanjang ke bawah dari pelat melingkar di bawah perahu. Baling-baling baling-baling Voith Schneider dapat dikendalikan oleh kapten kapal untuk menggerakkan kapal baik ke depan maupun ke belakang serta ke kiri dan ke kanan tanpa penundaan atau keragu-raguan. Begitu efektifnya baling-baling Voith Schneider dalam mendorong dan mengarahkan kapal sehingga kapal yang dilengkapi dengan baling-baling jenis ini tidak menggunakan kemudi untuk mengarahkan kapal. Kapal yang biasa menggunakan baling-baling ini adalah kapal tunda, kapal pemadam kebakaran dan bahkan beberapa jenis kapal induk antara lain di seluruh dunia.
Dengan mengubah sudut baling-baling berbentuk hidrofoil pada pelat yang berputar, baling-baling Voith Schneider mampu mengubah arah gaya dorong yang dihasilkan oleh baling-baling. Hal ini memungkinkan kapal yang dilengkapi dengan baling-baling Voith Schneider beroperasi tanpa memerlukan kemudi. Banyak kapal, seperti feri, yang memerlukan kontrol ekstrim mengandalkan sistem propulsi jenis ini untuk bermanuver masuk dan keluar dari posisi dok. Dalam aplikasi kapal tunda, kemampuan manuver yang diizinkan oleh baling-baling memungkinkan kapten kapal tunda melakukan penyesuaian kecil pada arah dorongan atau tarikan tanpa menghalangi pergerakan kapal, menjaga kelancaran arus pergerakan.
Biasanya diatur berpasangan, baling-baling Voith Schneider biasanya menggunakan enam bilah berputar vertikal per baling-baling untuk mengarahkan dorongan ke segala arah sesuai kebutuhan kapten. Output akustik rendah dari baling-baling Voith Schneider menjadikannya favorit di kapal penyapu ranjau Perang Dunia II yang digunakan oleh Jerman dan Jepang. Angkatan Laut Jerman juga memasang baling-baling Voith Schneider berpasangan di haluan beberapa kapal induk untuk membantu kemampuan manuver saat berada di pelabuhan atau saat berlabuh. Baru-baru ini, sistem propulsi sedang digunakan di anjungan lepas pantai serta berbagai kapal pemasok anjungan, memungkinkan kapal-kapal tersebut dengan mudah dikendalikan saat mereka membongkar persediaan mereka di perairan yang deras.
Kemampuan dorong yang luar biasa dari baling-baling Voith Schneider memungkinkan satu unit untuk mempertahankan kendali kapal jika satu mesin gagal. Salah satu kelemahan dari sistem propulsi adalah bahwa bilah seperti hidrofoil menonjol ke bawah dari bagian bawah kapal. Hal ini dapat menimbulkan masalah jika kapal memasuki perairan dangkal dan baling-balingnya menabrak dasar, batu, atau benda bawah air lainnya.