Baling-baling pitch yang dapat dikontrol mampu memvariasikan pitch bilah baling-baling pesawat dari dalam kokpit. Dengan menyesuaikan sakelar pada panel instrumen, pilot dapat mengubah nada bilah baling-baling agar sesuai dengan situasi apa pun. Saat start-up, bilah baling-baling pitch yang dapat dikontrol dibumbui, atau diatur sehingga tidak menarik atau mendorong pesawat. Hal ini memungkinkan mesin untuk melakukan pemanasan tanpa membebani mesin atau sistem pengereman. Juga, saat menghadapi angin kencang, baling-baling pitch yang dapat dikontrol dapat diubah menjadi pitch yang lebih menghasilkan tenaga untuk melawan kekuatan tambahan yang melawan pesawat.
Saat pitch atau sudut baling-baling diubah, efek penghasil daya dari baling-baling juga berubah. Desain baling-baling memungkinkannya untuk menyerang udara dan mengambilnya, seperti ulir sekrup. Inilah sebabnya mengapa baling-baling kapal sering disebut sebagai sekrup. Mirip dengan bagaimana ulir sekrup mengambil kayu dan menarik sekrup ke dalam kayu, bilah baling-baling mengambil udara dan menarik atau mendorong pesawat ke depan. Mengubah pitch bilah baling-baling mirip dengan mengubah ulir sekrup dari ulir yang sangat kasar menjadi ulir yang sangat halus.
Seperti sekrup berulir halus, mengubah baling-baling pitch yang dapat dikontrol ke pitch tertentu memungkinkan baling-baling berputar lebih banyak putaran untuk menutupi jumlah ruang udara yang sama. Ini memberi pesawat lebih banyak kekuatan, tetapi kecepatannya lebih sedikit. Sebaliknya, mengubah baling-baling pitch yang dapat dikontrol menjadi pitch yang lebih mirip sekrup berulir kasar memungkinkan engine memutar lebih sedikit putaran sambil mencakup jumlah ruang udara yang sama. Ini memberi pesawat lebih banyak kecepatan, tetapi lebih sedikit tenaga. Dengan memanipulasi baling-baling pitch yang dapat dikontrol, pilot dapat menyesuaikan pitch agar sesuai dengan pesawat dan kondisi cuaca.
Dalam pesawat bermesin ganda, baling-baling pitch yang dapat dikontrol memungkinkan pilot untuk menggerakkan bilah baling-baling jika mesin gagal. Hal ini mengurangi hambatan dari mesin yang tidak berjalan serta menjaga mesin yang dinonaktifkan agar tidak diputar oleh angin yang mengenai bilah baling-baling. Ini juga memungkinkan pilot pesawat kargo untuk mengubah baling-baling pitch yang dapat dikontrol untuk membantu lepas landas saat pesawat memuat banyak. Saat pesawat mencapai ketinggian jelajah, baling-baling disesuaikan untuk membantu jelajah dan menghemat bahan bakar.