Vehicle to grid, juga dikenal sebagai V2G, adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan konsep energi di mana mobil listrik, dan mobil hibrida plug-in tertentu, tidak hanya dapat menerima listrik dari, tetapi mengirim kelebihan listrik kembali ke jaringan listrik. Konsep ini dikembangkan di University of Delaware, di AS, oleh Dr. Willett Kempton. Kempton membayangkan bahwa mobil listrik dapat berbuat lebih banyak untuk menghemat energi daripada beroperasi tanpa bahan bakar fosil; dia membayangkan bahwa mereka dapat lebih menghemat energi dengan memompa kelebihan listrik kembali ke jaringan. Di bawah visi ini, pemilik mobil listrik masa depan benar-benar dapat menghasilkan uang dengan menjual listrik kembali ke jaringan untuk digunakan di rumah dan bisnis.
Kendaraan ke jaringan akan membantu menghemat listrik yang mungkin akan kehilangan energi. Jaringan listrik dirancang hanya untuk menampung listrik sebanyak yang dibutuhkan pada saat tertentu. Untuk mencapai ini, ia berkomunikasi dengan sumber energi melalui komputer setiap beberapa detik, memberi tahu generator dengan tepat jumlah listrik yang dibutuhkan untuk memenuhi permintaan. Namun, ini berarti ada banyak potensi kelebihan listrik yang mungkin tidak terpakai. Dengan menggunakan teknologi kendaraan ke jaringan, baterai mobil yang disimpan semalaman di garasi dapat menyimpan kelebihan energi yang tidak dapat segera digunakan oleh jaringan, dan kemudian mengirim listrik kembali ke jaringan saat dibutuhkan.
Kelebihan listrik yang tersimpan di aki mobil tentu memiliki manfaat lain juga. Jika terjadi pemadaman listrik, di mana jaringan tidak dapat mengirimkan energi melalui saluran listrik ke rumah dan bisnis, mobil listrik dapat bertindak sebagai generator cadangan, dengan potensi untuk memberi daya pada banyak rumah tangga. Pemilik mobil listrik juga bisa mendapatkan keuntungan finansial dari kendaraan ke jaringan, menerima pembayaran untuk listrik yang telah mereka jual kembali ke jaringan.
Meskipun teknologi sudah ada untuk membuat kendaraan ke jaringan menjadi kenyataan, ada banyak rintangan yang harus diatasi sebelum stasiun pengisian listrik menggantikan pompa bensin sudut. Perusahaan mobil harus berkolaborasi dengan perusahaan utilitas untuk memastikan mobil dapat berkomunikasi secara memadai dengan jaringan. Kendaraan ke mobil grid juga harus ramah pengguna. Selain itu, pemilik mobil listrik harus dengan mudah dapat memilih dengan tepat berapa banyak listrik yang ingin mereka beli dan jual, dan produsen mobil perlu memastikan baterai akan memiliki masa pakai yang sama bahkan di bawah arus masuk dan keluaran listrik yang konstan. Mungkin yang lebih penting lagi, stasiun pengisian harus mudah diakses di seluruh kota dan di sepanjang jalan raya. Dan, tentu saja, harus ada permintaan konsumen yang cukup untuk membuatnya sukses.
Peneliti kendaraan ke jaringan telah membuat langkah nyata menuju penerapan teknologi untuk penggunaan konsumen. Pembuat kendaraan listrik telah menjalin kemitraan dengan peneliti kendaraan ke jaringan serta beberapa perusahaan utilitas dan pembuat mobil besar untuk meluncurkan program percontohan yang didedikasikan untuk memberikan teknologi ke pasar. Legislator juga telah bekerja untuk menerapkan teknologi tersebut. Pada tahun 2009, Gubernur Delaware Jack A. Markell menandatangani undang-undang — yang pertama dari jenisnya — yang mengamanatkan bahwa pemilik mobil akan dibayar untuk listrik yang dijual kembali ke jaringan dengan tarif yang sama dengan yang mereka bayarkan untuk menggunakannya.