Oli motor merupakan komponen penting dalam perawatan mesin. Oli melumasi bagian-bagian mesin yang bergerak, memperpanjang umur mesin dan membuat mobil berjalan lebih lancar. Namun, saat minyak digunakan, minyak akan mulai terdegradasi dan mengumpulkan kotoran. Oleh karena itu, perlu sering diganti: sebagian besar mekanik mobil menyarankan agar oli diganti setiap 3,000 mil (4,828 kilometer). Saat oli diganti, panci oli benar-benar terkuras dan filter oli diganti sebelum oli motor baru dituangkan.
Di antara penggantian oli, oli motor mungkin perlu disegarkan sesekali. Penting untuk membeli jenis oli motor yang sama dengan yang digunakan mekanik saat mengganti oli: misalnya, jika montir memasukkan oli 10W-40, Anda juga harus menggunakan oli 10W-40 saat mengisi oli. Oleh karena itu, Anda harus memikirkan jenis oli motor apa yang Anda butuhkan saat mengganti oli motor Anda, bukan mengambil satu liter untuk diisi ulang. Ada beberapa hal yang harus Anda pertimbangkan ketika mengganti oli motor Anda, untuk memastikan bahwa mobil Anda akan tampil dengan standar yang tinggi untuk Anda selama bertahun-tahun yang akan datang.
Hal pertama yang harus dipikirkan saat membeli oli motor adalah jenis oli apa yang ingin Anda gunakan. Ada dua basis minyak yang tersedia: satu menggunakan minyak bumi, dan yang lainnya adalah sintetis. Oli motor berbahan dasar minyak bumi lebih murah, tetapi juga memberikan lebih cepat dan meninggalkan lebih banyak partikulat di mesin. Sintetis dirancang untuk kinerja tinggi, dan umumnya diyakini lebih unggul. Mereka juga lebih mahal: jika Anda tidak terlibat dalam mengemudi berat, terutama mengemudi di jalan bebas hambatan yang berkepanjangan, sintetis mungkin tidak diperlukan. Sebagian besar mekanik juga setuju bahwa pengendara harus menghindari oli minyak bumi dengan aditif di dalamnya, karena aditif tidak cukup memengaruhi kinerja sehingga potensi penyumbatan mesin menjadi sepadan.
Masalah kedua adalah viskositas oli motor. Oli motor yang tipis akan cenderung terbakar dan rusak pada suhu tinggi dari mesin yang sedang aktif berjalan. Oleh karena itu, diperlukan kekentalan yang lebih tinggi agar oli dapat tahan terhadap penggunaan suhu tinggi. Namun, oli dengan viskositas tinggi terlalu lamban saat mobil dihidupkan, dan tidak akan mengalir melalui mesin. Oleh karena itu, oli motor diproduksi dalam viskositas gabungan yang berperilaku berbeda pada suhu yang berbeda. Tingkat kekentalan oli diuji dan ditentukan oleh Society of Automotive Engineers (SAE), dan peringkat SAE dicantumkan pada botol oli motor dalam kelipatan 10, dan lebih jarang, lima.
Dalam cuaca panas, Anda akan membutuhkan oli motor dengan viskositas yang lebih tinggi, karena panas akan mempengaruhi mesin untuk berdampak pada oli. Orang yang tinggal di daerah panas atau mengganti oli sebelum musim panas harus memikirkan oli dalam kisaran 10W-50: “W” berarti oli juga cocok untuk penggunaan musim dingin. Dalam cuaca dingin, minyak viskositas rendah diperlukan, karena dingin akan membuat minyak lamban—10W-30 atau 40 lebih tepat. Untuk orang-orang di daerah beriklim sedang, oli 10W-40 sangat ideal.
Beberapa hal lain pada label botol oli motor akan memberikan informasi tentang kualitasnya: titik nyala, persentase abu sulfat, dan persentase seng. Titik nyala mengacu pada titik di mana uap yang naik dari minyak akan menyala: semakin tinggi titik nyala, semakin baik kualitas minyak. Persentase abu sulfat mengacu pada detritus yang tertinggal saat minyak digunakan: semakin rendah angka ini, semakin baik minyaknya. Akhirnya, seng melindungi bagian-bagian mesin Anda di mana ada kontak logam dengan logam, tetapi terlalu banyak seng dapat menyumbat mesin: untuk sebagian besar mobil, persentase seng harus berkisar sekitar 0.1%.