Cross-canning adalah teknik perawatan pesawat yang melibatkan pemindahan suku cadang dari satu pesawat dan menempatkannya di pesawat lain. Sebagai jeda sementara jangka pendek, pengalengan silang bisa sangat efektif, karena membuat pesawat tetap di udara daripada mengandangkannya saat menunggu suku cadang. Namun, ini tidak sepenuhnya tanpa kontroversi, karena mungkin ada kalanya bagian kaleng silang gagal, menggoda orang untuk menyalahkan kegagalan pengalengan silang.
Biasanya, ketika suku cadang dikalengkan silang, suku cadang tersebut diambil dari pesawat yang lebih tua atau pesawat dengan masa pemeliharaan dan ditempatkan ke pesawat yang lebih baru, atau pesawat yang baru saja diperbaiki. Idenya adalah bahwa lebih baik untuk menjaga pesawat yang lebih baru, lebih baru dipelihara terbang, daripada menerbangkan pesawat yang lebih tua yang mungkin perlu segera diperbaiki. Dalam hal ini, pengalengan silang dapat membantu menjaga armada pesawat tetap sehat dan terbang, dengan menggunakan suku cadang dengan cara yang sangat efisien.
Dalam beberapa kasus, suku cadang dapat di-cross-canned beberapa kali, sementara kru pemeliharaan menunggu suku cadang pengganti tiba. Ketika suku cadang dikalengkan silang, biasanya dicatat dalam log perawatan untuk pesawat, sehingga kru pemeliharaan menyadari bahwa beberapa suku cadang di pesawat mungkin telah diservis lebih baru daripada yang lain. Nomor seri dan model suku cadang juga dicatat, seperti halnya dengan semua suku cadang yang dipasang di pesawat, sehingga jika ada penarikan dari serangkaian suku cadang, mudah untuk mengidentifikasi pesawat mana yang perlu diservis.
Terkadang, armada pesawat memiliki anggaran perawatan yang terbatas, atau suku cadang yang sulit didapat. Pengalengan silang dapat sangat membantu dalam kasus ini, dengan memaksimalkan efisiensi armada, menjaga suku cadang yang berfungsi tetap aktif daripada membiarkannya merana di landasan. Akibatnya, praktik ini umum di berbagai industri penerbangan, mulai dari militer hingga perusahaan pelayaran, dan orang-orang yang memelihara pesawat diajari kapan dan bagaimana melakukan cross-can parts.
Ada beberapa contoh di mana pengalengan silang bisa menjadi masalah. Terkadang kru pemeliharaan yang tidak etis memasang suku cadang yang harus diservis, bukannya digunakan kembali, untuk kepentingan agar pesawat bisa mengudara dengan cepat. Pengalengan silang terkadang juga dapat digunakan untuk menutupi masalah, dan ada contoh yang terdokumentasi dari bagian pengalengan yang salah diberi label yang menyebabkan masalah.