Apa itu Struktur Organisasi Matriks?

Struktur organisasi adalah garis besar rinci dari manajemen perusahaan dan struktur produk. Struktur organisasi matriks adalah model hibrid, menggabungkan aspek struktur fungsional dan divisi. Struktur fungsional memisahkan perusahaan dengan fungsi yang berbeda, seperti produksi, sumber daya manusia, dan penjualan. Struktur divisi membagi perusahaan berdasarkan proyek, seperti produk, pelanggan, atau wilayah. Dengan mengintegrasikan kedua opsi ke dalam struktur organisasi matriks, perusahaan menerima lebih banyak manfaat.

Sebuah organisasi fungsional mencoba untuk memanfaatkan teori pembagian kerja. Teori menyatakan bahwa memisahkan pekerja ke dalam kelompok berdasarkan pengalaman meningkatkan efisiensi organisasi. Misalnya, memasukkan departemen penjualan, pemasaran, dan promosi ke dalam satu kelompok dapat meningkatkan efisiensi dan keluaran pekerja karena karyawan biasanya memiliki pengalaman dalam ketiga tugas tersebut. Struktur organisasi matriks menggunakan divisi ini sebagai salah satu bagian dasar untuk struktur perusahaan.

Organisasi divisi adalah aspek kedua dari struktur organisasi matriks. Ada dua pilihan pemisahan untuk struktur organisasi divisi. Pertama, sebuah perusahaan dapat mengorganisir menjadi pusat laba atau pusat biaya; yang pertama melacak pendapatan dan biaya, dan yang terakhir hanya biaya. Kedua, organisasi divisi dapat memisahkan operasi berdasarkan proyek. Proyek dapat berupa segmen bisnis tertentu, lokasi regional untuk penjualan dan distribusi, atau jenis pelanggan, seperti industri atau grosir.

Jenis lain dari struktur organisasi matriks adalah pembagian perusahaan di sepanjang lini produk. Di bawah setiap lini produk, ada serangkaian fungsi. Hal ini memungkinkan perusahaan untuk mengatur grup atau tim manajemen tertentu untuk mengatur setiap lini produk. Melalui divisi ini, perusahaan dapat mengalami kualitas produk yang lebih tinggi karena manajer dan karyawan tertentu dapat fokus pada satu lini produksi. Ini termasuk dalam teori pembagian kerja, yang memungkinkan spesialisasi tenaga kerja untuk memastikan kualitas operasional.

Struktur organisasi matriks bukannya tanpa kekurangan. Kelemahan utama adalah ketidakmampuan untuk menjaga seluruh perusahaan tetap fokus pada tujuan yang menyeluruh. Misalnya, banyak perusahaan memiliki satu misi organisasi. Memiliki banyak fungsi dan divisi yang terpisah melemahkan kemampuan untuk memindahkan semua departemen ke satu arah. Lebih banyak manajemen tingkat atas mungkin diperlukan untuk menjaga bisnis tetap bergerak ke arah yang sama.

Kelemahan lainnya adalah kurangnya fleksibilitas dalam sebuah organisasi. Struktur organisasi matriks memiliki fokus tunggal pada pembagian dan spesialisasi tenaga kerja. Ketika sebuah perusahaan menghapus lini produk dari bisnisnya, karyawan yang bekerja pada proyek tersebut dapat dipindahkan atau diubah pekerjaannya. Hal ini dapat membuat perusahaan menjadi kaku dan sulit untuk berubah dengan lancar seiring dengan perubahan lingkungan bisnis.