Apa itu Perilaku Membeli Konsumen?

“Perilaku membeli konsumen” adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan tindakan dan perilaku orang-orang yang membeli dan menggunakan produk. Perilaku ini dipelajari secara luas dalam bisnis, ekonomi, psikologi, dan sosiologi, dan penelitian semacam itu memiliki pengaruh besar pada bagaimana produk dipasarkan dan dijual. Fokus utama dari studi perilaku pembelian konsumen adalah menentukan mengapa orang melakukan beberapa pembelian dan bukan yang lain. Setelah membuat penentuan ini, langkah selanjutnya adalah mengidentifikasi faktor-faktor tertentu yang mempengaruhi konsumen untuk membuat keputusan pembelian. Memahami faktor-faktor ini dan alasan di balik tren pembelian konsumen adalah bagian penting dalam mengembangkan strategi pemasaran yang terfokus dan efektif.

Konsumen pergi tentang membeli berbagai jenis produk dalam beberapa cara yang berbeda. Ketika membeli suatu produk yang akan segera dikonsumsi atau hanya digunakan sekali, misalnya, perilaku pembelian konsumen mungkin hanya melibatkan keputusan langsung di tempat. Sebagian besar konsumen tidak menghabiskan banyak waktu untuk meneliti dan merencanakan pembelian permen atau piring kertas. Konsumen yang berencana membeli produk yang lebih mahal yang akan mereka gunakan dalam jangka waktu yang lama, seperti mobil dan komputer, cenderung menampilkan perilaku pembelian konsumen yang lebih kompleks yang melibatkan banyak penelitian dan perbandingan.

Beberapa perilaku dan aktivitas yang berbeda merupakan elemen umum dari perilaku pembelian konsumen untuk pembelian yang kompleks dan mahal. Bagian pertama dari perilaku ini adalah pengenalan akan suatu masalah atau kebutuhan. Konsumen potensial kemudian menentukan jenis produk apa yang diperlukan dan memeriksa alternatifnya, seperti merek yang berbeda atau model yang berbeda. Setelah melakukan penelitian, konsumen memutuskan produk spesifik mana yang akan dibeli dan bagaimana serta di mana melakukan pembelian itu. Setelah melakukan pembelian, perilaku pembelian konsumen sering kali mencakup evaluasi pembelian untuk memutuskan apakah itu memuaskan atau tidak.

Beberapa faktor dapat mempengaruhi perilaku pembelian konsumen. Preferensi dan motivasi psikologis pribadi sangat signifikan dalam mendorong keputusan pembelian, tetapi itu bukan satu-satunya faktor yang relevan. Banyak pembelian memiliki implikasi sosial yang berbeda dan dapat mengubah cara seseorang dilihat oleh koneksi sosialnya, seperti dengan menunjukkan bahwa seseorang termasuk dalam budaya atau kelompok sosial ekonomi tertentu atau bahwa seseorang mendukung merek tertentu di atas yang lain. Bahkan sifat-sifat yang melekat seperti usia, ras, dan jenis kelamin secara substansial mempengaruhi perilaku pembelian konsumen. Orang-orang muda membelanjakan uang secara berbeda dari orang-orang tua, misalnya, dan keputusan pembelian seorang pria cenderung berbeda dari seorang wanita.