Juga dikenal sebagai produksi atau overhead pabrik, overhead manufaktur melibatkan biaya yang dikeluarkan sebagai bagian dari proses manufaktur yang sebenarnya. Biasanya, bentuk biaya overhead ini tidak termasuk biaya seperti tenaga kerja langsung atau bahan yang benar-benar digunakan dalam proses produksi. Ini berarti bahwa biaya overhead manufaktur berkaitan dengan biaya-biaya yang dianggap tidak langsung, tetapi masih terkait dengan produksi.
Ada beberapa contoh biaya yang diperlukan yang diklasifikasikan sebagai overhead manufaktur. Sementara tenaga kerja langsung, atau tenaga kerja yang benar-benar terlibat dalam tindakan fisik produksi, tidak termasuk, bentuk-bentuk tenaga kerja lain dianggap sebagai bagian dari jenis overhead ini. Supervisor yang mengawasi aspek-aspek tertentu dari proses manufaktur dianggap sebagai tenaga kerja tidak langsung, dan dengan demikian dihitung sebagai bagian dari overhead manufaktur. Karyawan yang memperbaiki mesin yang rusak atau merawat fasilitas gedung pada umumnya juga diperhitungkan sebagai bagian dari biaya overhead pabrik, karena upaya mereka membantu mendukung upaya pemasaran langsung, tetapi diklasifikasikan sebagai biaya tidak langsung.
Penyusutan juga merupakan bagian dari perhitungan overhead manufaktur. Ini termasuk penyusutan gedung-gedung yang digunakan dalam operasi produksi, dengan asumsi gedung-gedung tersebut dimiliki oleh perusahaan. Demikian pula dengan peralatan yang digunakan dalam proses produksi; seiring bertambahnya usia peralatan, nilainya disusutkan sedikit setiap tahun. Tingkat penyusutan saat ini dicatat dalam catatan keuangan bisnis sebagai biaya produksi atau overhead produksi, sehingga secara efektif memperhitungkan perubahan nilai ini.
Ada biaya lain yang juga rutin dihitung sebagai overhead manufaktur. Departemen yang mendukung proses produksi termasuk dalam kategori ini. Ini akan mencakup personel kontrol kualitas, departemen mana pun yang terlibat dalam menilai dan merumuskan prosedur efisiensi, formulir tercetak dan perlengkapan lain yang mendukung tetapi tidak langsung digunakan dalam proses produksi, dan bahkan menyewa fasilitas produksi.
Bagian dari tugas tim akuntansi adalah untuk mengidentifikasi apa yang termasuk dan bukan merupakan overhead manufaktur, kadang-kadang dengan mempertimbangkan peraturan pemerintah yang berlaku. Akuntan juga harus mengalokasikan biaya tersebut dengan benar dalam catatan keuangan, dan mengaitkan biaya tersebut dengan unit yang diproduksi sebagai bagian dari proses manufaktur, kapan dan sebagaimana mestinya. Untuk alasan ini, departemen keuangan bisnis harus tetap mengikuti setiap perubahan dalam peraturan pemerintah yang dapat mempengaruhi apa yang dapat dan tidak dapat diidentifikasi sebagai overhead manufaktur, dan menyesuaikan catatan akuntansi untuk mematuhi peraturan tersebut. Hal ini membuat proses penghitungan pajak terutang oleh bisnis menjadi proses yang lebih sederhana.