Perdagangan internasional dan pertumbuhan ekonomi adalah dua konsep yang berjalan bersama, karena perdagangan internasional berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi suatu negara dalam beberapa hal. Beberapa cara tersebut antara lain pengaruh impor dan ekspor, spesialisasi, peningkatan produktivitas dan perbaikan infrastruktur. Ekspor barang ke negara lain dapat berkontribusi pada pertumbuhan negara pengekspor dengan meningkatkan pendapatan negara itu.
Perekonomian nasional beberapa negara bahkan bergantung dan ditopang oleh ekspor mereka. Sebagai contoh, beberapa negara penghasil minyak bergantung pada pendapatan dari ekspor minyak mentah dan turunannya untuk menopang negara mereka. Beberapa negara ini justru merencanakan anggaran nasionalnya berdasarkan proyeksi atau perhitungan pendapatan yang diharapkan dari ekspor minyak. Selain minyak mentah, negara-negara lain juga sebagian mendasarkan anggaran nasional mereka pada pendapatan dari barang-barang seperti produk pertanian, batu mulia dan bahkan teknologi. Ini merupakan salah satu cara di mana perdagangan internasional dan pertumbuhan ekonomi terkait.
Selain komoditas, perdagangan tenaga kerja internasional juga merupakan cabang dari globalisasi. Imigran membawa keterampilan yang sangat dibutuhkan ke negara-negara di mana keterampilan ini dibutuhkan. Sebagian besar imigran dari negara-negara kurang berkembang mengirim uang ke kerabat di negara asal mereka, berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi negara-negara tersebut. Mereka juga membantu meningkatkan pertumbuhan ekonomi negara-negara tempat mereka tinggal dengan berkontribusi pada produktivitas. Misalnya, pekerja migran sering bekerja di pertanian di mana mereka memasok tenaga kerja untuk membantu menyiapkan bahan makanan untuk dijual secara lokal dan internasional. Imigran yang lebih terampil seperti insinyur, dokter, dan perawat berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi negara pilihan mereka.
Faktor lain yang membangun hubungan antara perdagangan internasional dan pertumbuhan ekonomi adalah peningkatan produktivitas. Ketika permintaan suatu produk tinggi, negara-negara yang memproduksi produk tersebut secara otomatis akan meningkatkan produksi untuk memenuhi permintaan produk tersebut. Peningkatan ini berarti lebih banyak pendapatan dan peningkatan ekonomi negara.
Budaya perdagangan internasional yang dinamis juga berkontribusi pada pembangunan kerangka infrastruktur untuk menopang perdagangan. Misalnya, permintaan kacang tanah dari suatu negara dapat menyebabkan pembangunan jalan dan sistem transportasi yang lebih baik untuk mendukung produksi. Jika kacang tanah dibudidayakan di lahan pertanian yang terletak di desa-desa yang sebelumnya memiliki jaringan jalan yang buruk, pemerintah atau kepentingan perusahaan lainnya dapat membangun jalan yang lebih baik.