Rasio Berry adalah rasio keuangan yang digunakan oleh investor dan penilai bisnis lainnya sebagai sarana untuk menentukan profitabilitas perusahaan tertentu. Dirancang oleh ekonom Amerika Charles Berry, rasio ditentukan dengan membagi laba kotor perusahaan dengan biaya operasionalnya. Rasio Berry lebih dari satu menunjukkan bahwa perusahaan menghasilkan cukup uang untuk menutupi operasinya, sementara rasio kurang dari satu dapat menunjukkan ketidakstabilan keuangan yang parah. Rasio ini paling baik digunakan sebagai indikator kekuatan finansial hanya jika temuannya diverifikasi oleh pengukuran profitabilitas lainnya.
Semua bisnis sedang mencari metode untuk membuat diri mereka lebih menguntungkan. Profitabilitas memungkinkan perusahaan untuk menginvestasikan kembali keuntungannya untuk membangun bisnis lebih jauh. Ini juga jelas sangat berarti bagi pemilik bisnis yang menuai hasil paling banyak dari keuntungan tersebut. Setiap orang mulai dari investor hingga pejabat pajak ingin menilai profitabilitas perusahaan tertentu, itulah sebabnya Rasio Berry merupakan pengukuran yang penting.
Menghitung Rasio Berry membutuhkan pengambilan laba kotor perusahaan dari periode waktu tertentu dan membagi total itu dengan biaya operasional perusahaan selama periode yang sama. Misalnya, bayangkan sebuah perusahaan yang memiliki laba kotor sebesar $100,000 Dolar AS (USD) pada tahun tertentu dan pengeluaran sebesar $80,000 USD pada tahun yang sama. Rasio dalam hal ini adalah $100,000 USD dibagi $80,000 USD, atau 1.25. Itu berarti perusahaan dapat menutupi seluruh pengeluarannya dan masih memiliki sisa 25 persen dari keuntungannya.
Laba kotor memperhitungkan jumlah uang yang dibutuhkan untuk memproduksi barang yang dijual. Termasuk dalam biaya operasional adalah semua biaya yang diperlukan untuk menjaga bisnis tetap berjalan, seperti pembayaran gaji atau sewa. Jika Rasio Berry lebih dari satu, berarti perusahaan dapat menutup semua pengeluarannya dengan segera dan masih memiliki sisa uang untuk keuntungan.
Seperti halnya dengan semua rasio, Rasio Berry paling baik dipelajari dibandingkan dengan rasio dari bisnis serupa lainnya. Hal ini terutama benar ketika investor menggunakan rasio sebagai ukuran kekuatan keuangan, karena perusahaan dari industri yang berbeda mungkin memiliki realitas keuangan yang berbeda yang menyebabkan standar profitabilitas yang berbeda. Mereka yang menggunakan rasio ini sebagai metode penilaian perusahaan untuk tujuan pajak harus menggunakannya sesuai dengan pengukuran profitabilitas lainnya untuk memastikan bahwa hasil rasio akurat.