Apa itu Riset Pemasaran Kuantitatif?

Riset pasar adalah proses mensurvei pelanggan dan pelanggan potensial menggunakan proses yang terkontrol dan spesifik. Data kuantitatif adalah data yang dapat diukur secara objektif. Riset pemasaran kuantitatif, kemudian, adalah proses pengumpulan data terukur dari pelanggan, calon pelanggan, atau masyarakat umum. Data ini kemudian dapat digunakan untuk memprediksi pola pembelian dan permintaan di masa depan, dan untuk mengidentifikasi pasar sasaran.

Riset pemasaran kuantitatif mengacu secara khusus pada pengumpulan data faktual dan terukur. Ini termasuk data pribadi, seperti jenis kelamin, usia, pendapatan tahunan, atau jumlah anak, dari orang yang disurvei. Ini juga mencakup data seperti berapa kali orang yang diwawancarai mengunjungi toko atau restoran tertentu, jumlah uang yang dia habiskan untuk membeli bahan makanan setiap bulan, dan jumlah jam yang dia habiskan untuk menonton televisi atau mendengarkan radio.

Data tersebut dapat dibor lebih jauh. Misalnya, sebuah perusahaan yang target pasarnya adalah wanita berusia antara 30 dan 40 tahun ingin mengetahui stasiun radio atau televisi mana yang ditonton atau didengar oleh orang yang diwawancarai dalam rentang usia tersebut. Lebih lanjut akan ingin mengetahui waktu di mana stasiun-stasiun tersebut sedang disetel. Ini memungkinkan perusahaan untuk membeli waktu iklan di stasiun-stasiun tertentu pada waktu yang paling banyak ditonton.

Lawan dari riset pemasaran kuantitatif adalah riset pemasaran kualitatif, yang berhubungan dengan data yang tidak terukur. Ini termasuk pendapat orang yang diwawancarai, seperti apakah seseorang menyukai aktris tertentu atau menikmati aktivitas waktu luang tertentu. Ini juga mencakup data relasional, seperti yang mana dari dua pilihan makanan yang menjadi favorit orang yang diwawancarai.

Dimungkinkan untuk mengukur opini dengan menggunakan skala penilaian. Misalnya, meminta orang yang diwawancarai untuk mengidentifikasi restoran favoritnya dari daftar beberapa adalah contoh penelitian kualitatif. Namun, jika orang yang diwawancarai diberi daftar restoran yang sama dan diminta untuk menilai masing-masing dalam skala satu sampai 10, data yang dihasilkan adalah contoh riset pemasaran kuantitatif karena hasilnya dapat diukur.

Studi penelitian sering menggabungkan kedua jenis data untuk mendapatkan pandangan menyeluruh tentang pendapat konsumen. Riset pemasaran kuantitatif dapat mengungkap fakta spesifik yang kemudian dapat dijelaskan oleh riset kualitatif. Misalnya, bagian kuantitatif dari survei dapat mengungkap bahwa orang yang diwawancarai berbelanja di toko A tiga kali setiap bulan dan toko B hanya sekali dalam sebulan. Porsi kualitatif dapat mengungkapkan alasan disparitas.