Apa itu Manajemen Risiko Kepatuhan?

Manajemen risiko kepatuhan sering disatukan sebagai satu konsep. Namun pada kenyataannya, kepatuhan merupakan salah satu bentuk manajemen risiko yang dianut oleh suatu perusahaan atau bisnis dalam operasionalnya. Secara umum, manajemen risiko kepatuhan terkait dengan industri keuangan dan perbankan yang banyak diatur oleh peraturan perundang-undangan.

Faktor-faktor yang harus dikelola oleh perusahaan jasa keuangan, bank, dan bahkan jenis usaha lainnya adalah risiko lain yang memerlukan pengelolaan. Risiko-risiko ini termasuk pergantian karyawan, pertumbuhan perusahaan, ekonomi dan teknologi. Masing-masing faktor ini dapat membahayakan perusahaan jasa keuangan, bank, atau jenis usaha lainnya serta informasi dan produknya.

Manajemen risiko kepatuhan sebenarnya adalah alat yang digunakan bisnis. Kepatuhan adalah kepatuhan terhadap aturan dan peraturan untuk bisnis atau industri di mana bisnis beroperasi. Misalnya, auditor datang ke bisnis jasa keuangan atau bank secara teratur untuk memastikan bahwa itu beroperasi sesuai dengan aturan dan peraturan.

Secara umum, manajemen risiko kepatuhan dapat dipisahkan menjadi dua kategori utama. Kategori pertama adalah kekuatan eksternal. Yang kedua adalah kekuatan internal. Faktor eksternal terdiri dari faktor-faktor yang tidak dapat dikendalikan oleh perusahaan. Namun, kekuatan internal adalah kekuatan yang dikendalikan dan dapat diubah oleh perusahaan untuk memastikan manajemen risiko kepatuhan berlangsung.

Jenis manajemen risiko ini mengharuskan manajer kepatuhan untuk terlebih dahulu menilai semua risiko internal yang dimiliki perusahaan. Kemudian, manajer harus menilai atau membuat daftar cara untuk meminimalkan risiko ini atau menangani risiko yang muncul dengan sendirinya. Tentu saja, pengelolaan risiko ini harus mematuhi undang-undang dan peraturan yang harus diikuti oleh organisasi secara internal dan sebagai bagian dari industri tertentu.

Salah satu cara terbaik yang ditemukan perusahaan untuk tetap selaras dengan manajemen risiko kepatuhan adalah dengan menyusun program kepatuhan. Kedua, adalah untuk menempatkan program ini secara tertulis. Item baru harus ditambahkan ke program kepatuhan saat masalah muncul atau undang-undang dan peraturan berubah.

Manajer risiko juga perlu meninjau program kepatuhan secara berkala untuk menentukan apakah ada perubahan, penambahan, atau penghapusan yang diperlukan. Saat menyusun dan mengelola program, hal-hal seperti kebijakan, prosedur, dan kontrol untuk risiko teratas harus menjadi fokus utama program. Program kepatuhan juga harus sedetail mungkin sehingga setiap orang di organisasi tahu persis bagaimana menangani risiko dan situasi yang terjadi dalam bisnis.