Sebagian besar strategi resolusi konflik yang paling berhasil berfokus pada mendengarkan dengan cermat. Penting untuk mencatat, menanggapi kebutuhan, dan menghindari perdebatan dan konflik lebih lanjut. Sering kali membantu memisahkan pihak-pihak yang bertikai untuk sementara waktu untuk meredakan emosi, dan semua strategi penyelesaian konflik harus berfokus pada pencapaian kesimpulan yang masuk akal dan layak yang akan memuaskan kedua belah pihak. Ini tidak akan selalu mudah, dan penting untuk menghindari mentalitas pemenang dan pecundang untuk memastikan kedua belah pihak merasa dihormati dan diperhatikan dengan baik. Di tempat kerja, konflik tertentu mungkin memerlukan intervensi dari departemen sumber daya manusia; Strategi resolusi konflik untuk pelecehan seksual, misalnya, akan melibatkan pendokumentasian dan pelaporan perilaku dengan segera.
Langkah pertama dalam mengembangkan strategi resolusi konflik yang kuat adalah belajar mendengarkan dengan seksama dengan telinga yang simpatik kepada kedua belah pihak. Dalam banyak kasus, adalah mungkin untuk mengidentifikasi dengan kedua pihak yang terlibat tanpa mengasingkan pihak lain; ini membantu mediator membangun kepercayaan dan ikatan bersama dengan masing-masing pihak. Penting bagi mediator untuk memahami dan menghargai argumen kedua belah pihak sambil menghindari penghinaan, bahasa kasar, atau penilaian. Mediator terbaik akan bekerja untuk menjaga kepercayaan dan pengertian kedua belah pihak tanpa memihak atau mengasingkan salah satu pihak.
Ingatlah bahwa strategi penyelesaian konflik harus memiliki hierarki: jika hak seseorang telah dilanggar, seperti dalam kasus pelecehan seksual, atasi masalah tersebut terlebih dahulu. Ini mungkin berarti merujuk kasus ke sumber daya manusia, atau mungkin berarti menangani kedua belah pihak segera dan mengambil tindakan. Setelah hak seseorang dipenuhi, pertimbangkan kebutuhan kedua belah pihak. Ini berarti mengatasi masalah yang dapat mencegah satu atau kedua belah pihak bekerja secara efektif, atau tidak dapat berfungsi secara normal. Ini mungkin termasuk masalah kesehatan. Akhirnya, atasi keinginan kedua belah pihak; ruang kantor mungkin merupakan masalah yang muncul berdasarkan keinginan salah satu atau kedua belah pihak.
Latihan terbesar yang akan dihargai oleh kedua belah pihak adalah mendengarkan dengan penuh perhatian. Pastikan untuk mengatasi masalah yang diajukan oleh masing-masing pihak, dan ajukan pertanyaan klarifikasi untuk menunjukkan bahwa mediator mendengarkan dan memastikan mediator memahami masalah secara menyeluruh. Saling pengertian dan kompromi adalah apa yang harus dicari oleh mediator, sehingga ia harus memahami masalah dan bagaimana menenangkan kedua belah pihak. Ingatlah bahwa kompromi harus dicari, dan perdebatan harus dihindari selama resolusi konflik.