Penetapan harga adalah praktik di mana harga barang dan jasa dimanipulasi dengan cara yang dirancang untuk menguntungkan perusahaan atau individu tertentu. Dalam contoh sederhana penetapan harga, dua pompa bensin yang bersaing dapat bertemu dan memutuskan untuk menawarkan bensin mereka dengan harga yang sama, menciptakan harga bensin yang sangat tinggi yang terpaksa harus dibayar konsumen karena kurangnya pilihan. Biasanya, praktik ini ilegal, dan di beberapa negara, praktik ini memiliki konsekuensi hukum yang berat.
Ketika orang mendiskusikan penetapan harga, mereka biasanya berbicara tentang penetapan harga perusahaan, di mana dua atau lebih perusahaan berkolusi untuk memanipulasi harga. Praktik ini juga dapat melibatkan pemain individu di pasar yang sedang dimanipulasi. Orang-orang menganggap praktik ini tidak adil karena memungkinkan perusahaan mendikte harga barang dan jasa, daripada membiarkan harga berfluktuasi karena pasar bebas memengaruhi mereka. Pemerintah juga dapat terlibat dalam penetapan harga.
Jika dua perusahaan kebetulan menjual produk yang bersaing dengan harga yang sama, itu hanya dianggap penetapan harga jika kolusi dapat dibuktikan. Dengan kata lain, jika dua supermarket menjual selusin bungkus dengan harga yang sama, ini tidak ilegal. Namun, jika seseorang dapat membuktikan bahwa pemilik supermarket mengadakan pertemuan rahasia di mana mereka memutuskan untuk menjual telur mereka dengan harga yang sama, itu akan dianggap sebagai penetapan harga.
Seringkali, penetapan harga menghasilkan pencongkelan harga. Di pasar bebas di mana bisnis menyesuaikan harga untuk memenuhi kebutuhan penawaran dan permintaan, harga dapat sangat berfluktuasi, tetapi umumnya dianggap adil. Ketika orang berkolusi, mereka biasanya menaikkan harga secara signifikan, menciptakan situasi diskriminasi harga di mana harga naik jauh di atas tingkat yang dianggap dapat diterima. Banyak orang percaya bahwa praktik ini merugikan perekonomian secara keseluruhan, yang merupakan salah satu alasan mengapa praktik ini tidak disukai.
Dalam konsep terkait, persekongkolan tender, kontraktor berkolusi bersama saat menawarkan penawaran tertutup. Proses penawaran tertutup dirancang untuk menghasilkan kumpulan penawaran kompetitif untuk kontrak seperti memasok makanan kepada pasukan atau membangun gedung pemerintah. Ketika kontraktor mengadakan pertemuan rahasia untuk menentukan penawaran mana yang harus diterima dan kemudian mengajukan penawaran dengan cara yang mempromosikan penawaran kontraktor tertentu, ini adalah persekongkolan tender. Kecurangan penawaran dapat dicapai dengan menarik diri dari kumpulan penawaran pada menit terakhir, menawarkan tawaran yang terlalu mahal, atau melampirkan persyaratan yang tidak menguntungkan pada tawaran. Praktik-praktik ini menciptakan ilusi kumpulan tawaran yang beragam untuk dipilih, tetapi praktik-praktik ini tak terhindarkan mengarah pada tawaran kontraktor tunggal sebagai pilihan yang jelas, sehingga menghilangkan aspek kompetitif dari proses tersebut.