Rasio utang terhadap PDB mengukur total utang suatu negara dari pinjaman dan dana pinjaman terhadap produk nasional bruto (PDB). PDB biasanya mewakili nilai pasar dari semua barang dan jasa yang dihasilkan suatu negara. Di bawah hukum Say, pertumbuhan PDB riil akan sama dengan pendapatan riil yang diperlukan untuk mendukung jumlah PDB ini. Oleh karena itu rasio utang terhadap PDB mirip dengan rasio utang terhadap pendapatan perusahaan yang mendukung kemampuan perusahaan untuk membayar utangnya. Rasio utang PDB serupa karena menyajikan kemampuan suatu negara untuk membayar kembali semua dana pinjaman.
Banyak negara menggunakan dana pinjaman untuk membantu mengimbangi biaya pembuatan infrastruktur dan pengembangan lebih lanjut; ini merupakan salah satu bagian penting dari rasio utang terhadap PDB. Cara paling umum bagi pemerintah untuk meminjam uang adalah dengan menerbitkan obligasi, seperti yang akan dilakukan oleh organisasi besar. Negara tersebut menemukan investor yang bersedia — baik itu individu, perusahaan, atau negara lain — untuk membeli obligasi pada tingkat bunga dan harga tertentu. Di lain waktu, dana pinjaman dapat berupa pinjaman aktual dari negara lain atau bank sentral. Ini menyediakan dana eksternal yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan pembangunan ketika pendapatan pajak tidak mencukupi.
Seperti semua peminjam, suatu negara harus membayar kembali tagihannya atau menanggung risiko gagal bayar dengan orang-orang yang membeli obligasi atau meminjamkan uang. PDB adalah cara utama pemerintah dapat mengukur kemampuannya untuk membayar utang. Penerimaan pajak biasanya berasal dari berbagai kegiatan yang terjadi di sektor swasta. Oleh karena itu, sebagian dari PDB akan diberikan kepada pemerintah sehingga negara dapat menutupi biaya operasional saat ini dan pembayaran utang. Oleh karena itu, faktor kedua yang membentuk rasio utang terhadap PDB.
Masalah terjadi ketika suatu negara terus meminjam dana dan total utang nasional menjadi porsi yang lebih besar dari PDB. Dengan lebih banyak dana yang dibutuhkan untuk pembayaran utang, lebih sedikit uang yang tersedia untuk membayar biaya operasional saat ini. Pemerintah juga dapat mulai membebani sektor swasta, yang merupakan sumber utama pendapatan pajak pemerintah. Peningkatan pajak biasanya menghambat pertumbuhan alami yang terjadi di sektor swasta. Oleh karena itu, utang akan tetap stabil atau perlahan meningkat karena lebih sedikit dana yang berasal dari pajak, menciptakan lingkaran setan pinjaman dan pengeluaran.
Rasio utang terhadap PDB juga merupakan ukuran solvabilitas yang penting di suatu negara. Ketika utang suatu negara lebih tinggi dari PDB-nya, dapat dikatakan bahwa negara tersebut perlahan-lahan menjadi bangkrut. Singkatnya, ia tidak lagi memiliki pendapatan untuk membayar semua tagihannya, termasuk utang. Manajemen utang yang tepat diperlukan untuk mencegah hal ini terjadi. Pengurangan pengeluaran dan pengurangan penggunaan utang adalah langkah-langkah umum untuk mencegah masalah ini.