Arbitrase perburuhan adalah semacam proses pencarian konsensus yang digunakan untuk mendapatkan kesepakatan antara manajemen dan buruh. Ini adalah bentuk negosiasi tenaga kerja yang dapat membantu mengatasi keluhan atau perselisihan kontrak, atau hanya membantu dalam perubahan kontrak kerja yang sedang berlangsung. Arbitrase konflik perburuhan sebagai bentuk negosiasi pekerjaan melibatkan pihak ketiga yang tidak memihak yang akan membantu membawa buruh dan manajemen mencapai kesepakatan mengenai upah, tunjangan, kondisi kerja, atau apa pun.
Sebagai bentuk arbitrase kerja kolektif, arbitrase terkait perburuhan sangat membantu ketika serikat pekerja tidak terlibat dalam operasi departemen atau kelompok pekerja, dan di mana hal ini menyebabkan kurangnya kebijakan konkret untuk menangani masalah. Jika ada kontrak yang sedang berjalan, arbitrase kontrak dapat membantu mengurangi sebagian biaya hukum dalam mengelola departemen tenaga kerja dan membuat negosiasi ulang kontrak menjadi lebih mudah. Proses arbitrase tenaga kerja dapat menggantikan beberapa kebijakan bermasalah dalam menyelesaikan masalah kontrak kerja, di mana bentuk penyelesaian hukum lainnya dapat memakan waktu lebih lama, dan memengaruhi produktivitas atau bahkan fungsi tempat kerja.
Ada berbagai jenis arbitrase tenaga kerja yang mengikat dan tidak mengikat yang tersedia bagi perusahaan. Arbitrase yang mengikat adalah bentuk arbitrase perburuhan dimana kedua belah pihak sepakat untuk menerima putusan pihak ketiga atau perusahaan arbitrase. Klausul dapat dibangun ke dalam arbitrase tenaga kerja untuk membuat beberapa hasil lebih dapat diprediksi atau konkret, melayani kepentingan menyelesaikan masalah tenaga kerja dengan cepat.
Arbitrase terkait tenaga kerja dapat sangat berharga di departemen pekerjaan kota atau umum, atau departemen tenaga kerja lainnya seperti kepolisian setempat atau pekerja administrasi publik terampil lainnya. “Majikan” kotamadya perlu membuat kontrak kerja dengan polisi dan karyawan lainnya, dan arbitrase tenaga kerja dapat membantu manajer yang relatif tidak terampil mencapai hal ini. Sebuah perjanjian arbitrase tenaga kerja juga dapat membantu di perusahaan swasta di mana tenaga kerja terlalu kecil untuk berserikat, atau dalam situasi non-serikat lainnya. Arbitrase perburuhan juga dapat dilibatkan dalam proses manajemen versus serikat pekerja.
Perjanjian arbitrase perburuhan berisi perincian yang diperlukan untuk mengatur proses penyelesaian semacam ini. Diantaranya adalah ketentuan mengenai identitas para pihak arbitrase, kesepakatan para pihak yang menandatangani, dan masih banyak lagi. Mereka yang terlibat dalam mengerjakan kontrak arbitrase dapat menemukan rincian lebih lanjut dari kelompok nasional seperti American Arbitration Association (AAA). Organisasi-organisasi ini menyediakan data untuk komunitas arbitrase yang membantu banyak tempat kerja menangani berbagai masalah, dan untuk mempercepat perjanjian kontrak dan jenis perjanjian perburuhan lainnya jika diperlukan.