Makroekonomi adalah bidang ekonomi yang berurusan dengan komponen yang luas dari ekonomi suatu negara. Sementara dasar-dasar ekonomi makro agak berfokus pada perilaku individu, ada faktor utama yang ditemukan di tingkat nasional. Dasar-dasar yang paling penting dari ekonomi makro termasuk inflasi, produk domestik bruto, dan pengangguran.
Produk domestik bruto (PDB) secara umum didefinisikan sebagai jumlah semua barang dan jasa yang diciptakan oleh satu negara setiap tahun. Produk nasional bruto (GNP) adalah ukuran yang serupa, tetapi ini memperhitungkan kepentingan nasional yang tidak harus diproduksi dalam batas-batas fisik suatu negara. Mobil yang dibuat di pabrik Meksiko tetapi dimiliki oleh perusahaan AS adalah contoh nilai GNP yang secara teknis tidak dihitung sebagai PDB. Salah satu pengukuran dapat digunakan untuk memperkirakan produktivitas suatu negara pada tingkat ekonomi makro.
Pengangguran adalah tingkat yang menunjukkan berapa banyak orang di suatu negara tidak dapat menemukan pekerjaan. Ini adalah indikator kunci dalam mempelajari dasar-dasar ekonomi makro. Tingkat pengangguran biasanya dinyatakan sebagai persentase orang dewasa usia kerja. Tingkat sepuluh persen, misalnya, berarti satu dari sepuluh pekerja tidak dipekerjakan secara aktif dalam pekerjaan. Angka ini mengabaikan orang-orang yang secara tradisional bukan bagian dari angkatan kerja, seperti anak-anak dan orang tua.
Inflasi adalah tingkat di mana harga dalam suatu negara meningkat. Para ekonom biasanya menentukan inflasi dengan mengukur harga beberapa barang dan jasa utama. Inflasi tidak berarti bahwa suatu barang benar-benar menjadi lebih berharga, melainkan harga moneter telah naik. Sebotol minuman ringan khas tahun 1940-an, misalnya, berharga sekitar lima sen AS. Produk ini sebagian besar tetap sama, namun harganya jauh lebih mahal hari ini karena inflasi.
Dasar-dasar ekonomi makro bukanlah prinsip yang terisolasi, tetapi terkait erat. Perubahan salah satu faktor ekonomi makro dapat menyebabkan indikator lain naik atau turun. Ketika PDB suatu negara tumbuh, pengangguran biasanya rendah. Ini karena pekerjaan dan tenaga kerja diperlukan untuk membangun produk baru dan menawarkan layanan. Demikian pula, periode pengangguran yang tinggi sering terjadi ketika produk domestik bruto suatu negara menurun.
Tingkat inflasi juga terkait dengan perubahan PDB dan pengangguran. Ketika PDB mulai menurun, pemerintah terkadang memutuskan untuk merangsang ekonomi dengan mengeluarkan uang ekstra. Dana stimulus ini dapat digunakan untuk membeli barang dan mempekerjakan pekerja. Suntikan mata uang tambahan, bagaimanapun, sering berarti bahwa setiap tagihan kertas bernilai lebih rendah, dan inflasi terjadi.