Apa itu Penargetan Inflasi?

Penargetan inflasi adalah bentuk kebijakan moneter di mana otoritas menetapkan tingkat inflasi target dan membentuk kebijakan untuk mencocokkan tingkat itu. Jika inflasi tampaknya melebihi tingkat, langkah-langkah diambil untuk memperlambat laju inflasi, sedangkan jika inflasi melambat, pembuat kebijakan akan mengambil langkah-langkah untuk meningkatkan tingkat. Tujuan dari penargetan inflasi adalah untuk menjaga ekonomi tetap stabil dan berkembang secara stabil, menghindari inflasi atau deflasi yang tidak terkendali. Banyak negara, termasuk Australia dan Yunani, telah mengadopsi pendekatan ini, dan di negara lain, ini menjadi topik diskusi dan perdebatan.

Target umum adalah dua persen. Dengan inflasi dua persen setiap tahun, ekonomi memiliki ruang untuk tumbuh tetapi inflasi tidak lepas kendali. Inflasi di atas tiga persen atau di bawah satu persen umumnya menjadi perhatian. Jika tingkat inflasi mulai merangkak naik, perubahan seperti kenaikan suku bunga pinjaman dapat dilakukan untuk memaksanya turun kembali. Jika inflasi melambat, penurunan suku bunga pinjaman akan menciptakan lebih banyak likuiditas dan menyebabkan inflasi meningkat.

Para pendukung penargetan inflasi berpendapat bahwa hal itu meningkatkan transparansi kebijakan moneter. Tingkat target diterbitkan dan tersedia untuk semua warga negara, memungkinkan orang untuk melihat keputusan yang dibuat pemerintah dan memahami perubahan kebijakan yang digunakan untuk mendukung keputusan tersebut. Orang juga dapat mempertimbangkan kebijakan ketika membuat keputusan ekonomi untuk diri mereka sendiri. Misalnya, jika perubahan tingkat diantisipasi, karena pengumuman ini biasanya terjadi secara teratur, orang dapat melihat target inflasi dan tingkat inflasi saat ini untuk melihat apakah tingkat akan lebih tinggi atau lebih rendah setelah pengumuman.

Kritikus percaya jenis kebijakan fiskal ini bisa terlalu sederhana. Mengubah tingkat suku bunga saja mungkin tidak cukup untuk mengatasi inflasi atau deflasi yang berkembang, terutama bila dipertimbangkan dalam kerangka ekonomi global. Jika beberapa negara menggunakan penargetan inflasi dan yang lainnya tidak, perdagangan internasional dapat menimbulkan masalah karena negara-negara tersebut menghadapi kebijakan ekonomi yang tidak cocok sambil juga berusaha mempertahankan hubungan perdagangan. Negara-negara yang tidak menggunakan kebijakan tersebut juga berpotensi memanfaatkan kondisi yang menguntungkan di negara-negara dengan penargetan inflasi.

Pendekatan kebijakan moneter terus berkembang mengikuti perkembangan baru di bidang ekonomi, serta ekonomi secara umum. Penargetan inflasi telah meningkat dan berkurang popularitasnya di berbagai titik waktu dan di seluruh dunia karena orang-orang memperdebatkan cara terbaik untuk menjaga ekonomi tetap sehat dan stabil sambil memberikan ruang untuk tumbuh.