Apa itu Model Ekonometrika?

Para ekonom sering mengandalkan ekonometrika untuk memprediksi tren masa depan, yang dalam arti yang sangat luas adalah penerapan analisis statistik pada data ekonomi. Salah satu alat inti dari disiplin ini adalah model ekonometrika. Dalam pengertian dasar, pemodelan ekonometrik digunakan untuk menetapkan dan kemudian menguji hubungan yang dapat diprediksi antara dua faktor ekonomi, seperti bagaimana pendapatan memengaruhi pengeluaran.

Ekonometrika pertama kali muncul pada tahun 1930-an sebagai gagasan ekonom Norwegia Ragnar Frisch. Frisch adalah orang pertama yang membawa elemen analisis statistik ke dalam studi ekonomi, dan percaya bahwa elemen tersebut dapat membantu memberikan tingkat kepercayaan yang lebih besar pada peramalan ekonomi. Di antara kontribusi khususnya ke lapangan adalah pengenalan model regresi linier, yang menjadi model ekonometrik klasik.

Pada intinya, model ekonometrika menawarkan analisis empiris untuk bidang studi yang secara tradisional telah menolak pengawasan tersebut. Berbagai metode ekonometrika yang berbeda telah dikembangkan untuk membantu para analis menawarkan panduan yang signifikan secara statistik tentang fenomena ekonomi. Salah satu inti dari pemodelan ekonometrika adalah bahwa ini adalah ilmu yang tidak pasti karena sangat bergantung pada perilaku manusia. Oleh karena itu, setiap model ekonometrik menggabungkan beberapa derajat probabilitas dalam perumusannya.

Dalam menciptakan model ekonometrika yang khas, seorang ekonom pertama-tama harus jelas tentang apa yang dia inginkan dari model tersebut. Umumnya, itu adalah dampak dari satu faktor pada faktor lainnya. Langkah selanjutnya adalah merekam data dan pengukuran pada sekumpulan variabel tertentu untuk menghasilkan apa yang dikenal sebagai kumpulan data. Data ini dapat berupa pendapatan pekerja selama periode waktu tertentu, Produk Domestik Bruto (PDB), suku bunga yang ditawarkan oleh bank sentral, atau informasi bunga lainnya berdasarkan tujuan model.

Setelah seorang ekonom puas dengan data yang telah dikumpulkan, ia dapat mulai memanipulasinya dan memanfaatkan model untuk menghasilkan hasil yang dapat digunakan. Hasil ini tunduk pada pengawasan dan dinilai oleh rekan-rekan. Model yang baik muncul sebagai model yang tahan terhadap penyelidikan dan ditunjukkan untuk mereproduksi data yang andal dan realistis berulang kali.

Semakin, penggunaan model ekonometrik telah diadopsi oleh pembuat kebijakan untuk membantu memandu strategi manajemen fiskal. Pemerintah dan bank sentral memanfaatkan, dan membayar mahal, data ekonometrik. Seperti banyak upaya politik, tidak jarang pengamat dan ekonom menuduh pejabat pemerintah menggunakan data yang mendukung pendapat mereka yang sudah ada sebelumnya, daripada membiarkan data membimbing mereka ke kesimpulan baru.