Apa itu Resesi Global?

Resesi global adalah resesi ekonomi yang dialami dalam skala global. Ini dapat terjadi lebih mudah di zaman modern karena ekonomi sebagian besar negara saling bergantung. Menurut Dana Moneter Internasional (IMF), total pertumbuhan ekonomi dunia kurang dari 3% merupakan resesi global. Karena globalisasi, resesi ekonomi domestik dapat menyebar ke negara lain. Misalnya, resesi pada akhir tahun 2000-an dimulai di Amerika Serikat dan menyebar ke banyak negara industri lainnya.

Dana Moneter Internasional didirikan setelah Perang Dunia Kedua untuk mengawasi kerja sama ekonomi global dan memberikan pinjaman kepada negara-negara yang mengalami kesulitan keuangan. Ini masih memainkan peran utama dalam urusan ekonomi global. Sulit untuk mendefinisikan resesi ekonomi, tetapi IMF telah menggunakan definisi khusus selama bertahun-tahun: resesi global berarti pertumbuhan global kurang dari 3%. Pertumbuhan ekonomi global dapat diukur hanya dengan menjumlahkan produk domestik bruto semua negara.

Alasan bahwa tingkat pertumbuhan positif akan mengganggu ada dua. Pertama-tama, pertumbuhan absolut positif dapat berarti pertumbuhan per kapita negatif jika populasi cukup meningkat. Kedua, jarang terjadi ekonomi pasar berkembang—seperti di banyak negara miskin—menampilkan statistik pertumbuhan yang rendah. Oleh karena itu, pertumbuhan positif dari negara-negara berkembang ini dapat menutupi pertumbuhan negatif dari negara-negara industri yang lebih maju.

Resesi global lebih mungkin terjadi di dunia modern daripada di masa lalu. Sekarang ada ekonomi “global” di mana batas-batas negara seringkali tidak secara signifikan mempengaruhi perdagangan. Ekonom Amerika Thomas Friedman mendefinisikan globalisasi sebagai integrasi keuangan, pasar, negara bangsa dan teknologi dalam sistem pasar bebas. Globalisasi inilah yang dapat membawa resesi lokal ke skala global.

Untuk alasan ini, resesi global biasanya tidak akan muncul dari banyak penyebab independen. Sebaliknya, asal-usulnya sering dapat ditelusuri ke waktu dan tempat tertentu di dunia. Ini adalah kasus resesi akhir tahun 2000-an.

Pada tahun 2007, terjadi krisis di sistem perbankan Amerika Serikat yang mengancam akan menyebabkan runtuhnya banyak lembaga keuangan besar. Pemerintah AS bereaksi dengan menyelamatkan bank-bank dengan pinjaman berbunga rendah dan mengambil langkah-langkah lain. Ini dengan cepat diikuti oleh krisis dan tanggapan serupa di seluruh dunia. Hasil lainnya adalah penurunan harga saham global dan perlambatan ekonomi secara umum. Karena skala globalnya, resesi pada akhir 2000-an sering dianggap sebagai krisis ekonomi terburuk sejak Depresi Hebat.