Apa Berbagai Jenis Teknologi Intelijen Bisnis?

Teknologi intelijen bisnis — atau teknologi BI — adalah bagian penting dalam menjalankan bisnis di dunia saat ini. Dikenal sebagai teknologi pendukung keputusan, tujuan utamanya adalah memungkinkan bisnis mengumpulkan data dengan lebih cepat dan ringkas, sehingga memungkinkan pengambilan keputusan penting dilakukan. Dorongan untuk kecepatan dan efisiensi ini menjadi katalis untuk menciptakan jenis teknologi BI yang baru dan lebih baik, termasuk penambangan data dan analitik teks, layanan data cloud, analitik web, teknologi prediktif, dan pemantauan hampir waktu nyata. Teknologi ini membantu memastikan perusahaan memiliki kapasitas untuk memperoleh dan menyimpan data dalam jumlah besar, menganalisis data mereka secara proaktif, dan kemudian menyediakan produk dan layanan yang disesuaikan untuk pelanggan.

Data mining merupakan bentuk penelitian intelijen bisnis. Versi teknologi BI ini membantu pemilik bisnis melakukan analisis data komprehensif yang mengarah ke model prediktif, yang dapat menyoroti tren masa depan yang spesifik dengan lebih baik. Analisis teks memungkinkan bisnis mengekstrak frasa kunci dari jawaban atas pertanyaan survei. Jawaban-jawaban ini membantu perusahaan mengkategorikan dan menganalisis hasil untuk menyusun tindakan di masa depan.

Jenis lain dari teknologi intelijen bisnis adalah layanan data cloud dan analisis web. Layanan data cloud mengacu pada penggunaan Internet sebagai ruang kantor virtual untuk berbagi file dan data baik secara publik maupun pribadi. Menyimpan dan menganalisis data di cloud memungkinkan daya dan kapasitas komputasi yang lebih besar daripada yang mungkin diberikan oleh beberapa bisnis internal. Analisis web mempertimbangkan data tentang perilaku pengunjung ke situs web perusahaan, seperti lamanya waktu yang dihabiskan di halaman beranda, rasio klik-tayang ke halaman tambahan, dan frekuensi pembelian.

Intelijen bisnis dasar berfokus pada data mengenai volume produk atau layanan yang dijual, demografi pelanggan, dan margin keuntungan. Pengumpulan data ini memungkinkan bisnis untuk membuat perkiraan tren bisnis masa depan. Namun, teknologi prediktif menawarkan versi yang disempurnakan yang menggabungkan data BI dasar, penambangan data, dan analisis statistik. Hasilnya adalah analitik prediktif, bentuk yang lebih kompleks dari teknologi BI yang melampaui “perkiraan” yang biasanya didasarkan pada perkiraan umum.

Analisis prediktif memberikan prediksi yang lebih konkrit yang didasarkan pada statistik dan hasil spesifik. Misalnya, peramalan dalam teknologi intelijen bisnis umum dapat memberi tahu perusahaan yang menjual pakaian olahraga bahwa musim tertentu menyumbang volume penjualan tertinggi, berdasarkan pengalaman masa lalu. Perbedaan penting dengan analitik prediktif adalah data akan menunjukkan karakteristik dan perilaku pelanggan, pilihan pakaian khusus mereka, dan jenis pemasaran yang akan menarik bagi sebagian besar dari mereka.

Pemantauan hampir real-time adalah salah satu jenis teknologi intelijen bisnis yang lebih signifikan dan diarahkan untuk menutup kesenjangan antara akuisisi data dan analisis data. Salah satu contoh pemantauan hampir real-time termasuk menggunakan data tiket transportasi untuk mencocokkan penumpang dengan penerbangan, bus, atau kereta api yang paling sesuai. Contoh lain adalah menggunakan data pasien gawat darurat untuk memicu perawatan esensial tercepat oleh tenaga medis yang berlaku.

Setiap pemilik bisnis, eksekutif, atau manajer yang menginginkan kesuksesan yang lebih besar dalam perusahaannya harus mempertimbangkan untuk memasukkan teknologi intelijen bisnis untuk meningkatkan kualitas dan efisiensi bisnis. Teknologi BI memungkinkan individu untuk membuat keputusan yang lebih cepat dan lebih tepat berdasarkan statistik yang sangat akurat. Bisnis yang dapat memperoleh manfaat dari teknologi BI termasuk di bidang jasa keuangan, perawatan kesehatan, manufaktur, ritel, telekomunikasi, transportasi, dan utilitas.