Apa Perbedaan Metode Peramalan Siklus Bisnis?

Para ekonom melakukan berbagai metode peramalan siklus bisnis. Pakar keuangan ini mungkin memiliki pandangan tentang ekonomi regional atau kondisi global. Cara memprediksi siklus masa depan termasuk menyusun sejumlah indikator ekonomi dan membuat prediksi tentang bagaimana produk domestik bruto (PDB), ukuran pertumbuhan ekonomi, akan berlanjut. Tantangannya adalah bahwa indikator ekonomi sering direvisi, yang membuat proses memprediksi kegiatan ekonomi di masa depan terkadang renggang.

PDB, yang merupakan indikasi produksi daerah serta pengeluaran untuk produk dan layanan yang dibuat secara lokal, adalah bagian dari data ekonomi yang terungkap secara triwulanan. Bisnis dan pemerintah sama-sama tertarik untuk mengetahui tingkat pertumbuhan atau kontraksi karena kecepatan ini dapat mempengaruhi kegiatan ekonomi masa depan serta keuntungan perusahaan. Setiap kuartal, ketika PDB terungkap, badan pelapor, seperti Biro Analisis Ekonomi (BEA) di AS, berpotensi merevisi hasil dari periode sebelumnya. Hal ini berdampak pada peramalan siklus bisnis karena para ekonom mengandalkan data aktual untuk membuat proyeksi kondisi ekonomi masa depan. Selanjutnya, kadang-kadang perlu memiliki PDB senilai satu tahun dan data lain dari indikator ekonomi lainnya untuk memperkirakan aktivitas jangka pendek atau jangka panjang secara wajar.

Beberapa ukuran yang digunakan untuk peramalan siklus bisnis lebih dekat ke rumah. Misalnya, ukuran setoran keuangan yang dibuat oleh individu atau bisnis merupakan indikasi seberapa besar konsumen dengan uang tunai mungkin atau mungkin tidak. Kegiatan yang tampaknya jauh ini memberi tahu para ekonom yang mencoba mengukur siklus ekonomi masa depan. Metode peramalan siklus bisnis ini dapat diterapkan dengan mencatat aktivitas keuangan di bank dan beberapa perusahaan pialang yang menerima simpanan dari pelanggan dan melacaknya bersama PDB.

Investor beralih ke barometer pasar, yang merupakan indeks yang diperdagangkan, untuk mengetahui arah pasar keuangan secara keseluruhan. Para ekonom juga melakukan hal ini dalam peramalan siklus bisnis. Di AS, S&P 500 adalah representasi luas dari aktivitas pasar saham.

Menurut New York University Leonard N. Stern School of Business, kinerja pasar saham dapat berfungsi sebagai pendahulu kegiatan ekonomi di masa depan. Ini mungkin sangat akurat ketika ekonomi sedang menuju resesi. Meskipun setiap penurunan pasar saham tidak selalu mengarah pada kondisi ekonomi yang tertekan, periode tekanan ke bawah yang berkepanjangan pada saham dapat menjadi alasan bagi para ekonom yang melakukan peramalan siklus bisnis untuk memeriksa hubungan lebih lanjut.