Mengelola risiko yang terkait dengan industri energi menjadi semakin rumit karena faktor-faktor seperti peraturan pemerintah, kebijakan publik, masalah keuangan, dan kelangkaan sumber daya energi. Untuk mengatasi masalah ini, perusahaan yang terkena dampak sering menerapkan strategi manajemen risiko energi. Manajemen risiko energi melibatkan proses penentuan, evaluasi, dan prioritas risiko yang terkait dengan ketidakpastian di pasar energi. Mengontrol risiko energi dapat memberikan jaminan pasar yang lebih besar bagi perusahaan seperti produsen minyak dan gas, penyedia listrik, dan utilitas gas. Hal ini juga dapat memberikan kepercayaan kepada perusahaan asuransi, bank, dan produsen yang bekerja sama dengan perusahaan energi tersebut.
Penilaian manajemen risiko energi biasanya melibatkan beberapa langkah. Langkah pertama membutuhkan identifikasi semua kemungkinan ancaman energi. Setelah potensi ancaman energi telah diidentifikasi, risiko yang terkait dengan ancaman ini biasanya diukur dan diprioritaskan. Langkah terakhir dalam penilaian manajemen risiko energi biasanya memerlukan menemukan cara untuk mengatasi risiko tersebut. Solusi mungkin termasuk mengurangi risiko energi, memantau risiko, atau menghilangkan risiko sama sekali.
Risiko yang berbeda terjadi di berbagai jenis pasar energi, dan strategi manajemen risiko energi dapat bervariasi tergantung pada sektor industri energi mana yang sedang dinilai. Pasar listrik, misalnya, dapat menimbulkan ancaman yang berbeda bagi perusahaan daripada pasar minyak atau gas alam. Faktor lain yang sering menimbulkan risiko energi termasuk perubahan iklim dan masalah lingkungan.
Perusahaan umumnya menggunakan satu atau lebih metode untuk menangani risiko energi. Strategi yang dipilih biasanya didasarkan pada jenis risiko yang dipermasalahkan. Dalam beberapa kasus, perusahaan dapat mengalihkan risiko ke pihak lain, seperti perusahaan asuransi. Dalam kasus lain, perusahaan dapat menghindari menghadapi risiko atau mencari cara untuk meminimalkan dampak negatif yang terkait dengan risiko tersebut. Strategi manajemen risiko energi lain yang sering digunakan melibatkan penerimaan dan penghitungan hasil yang terkait dengan risiko.
Perusahaan di industri energi dapat menggunakan jasa perusahaan konsultan energi. Perusahaan-perusahaan ini biasanya sangat berpengetahuan tentang industri energi, dan mereka dapat membantu perusahaan membuat rencana manajemen risiko energi yang solid. Selain itu, mereka dapat membantu perusahaan menilai dampak peraturan energi. Mereka juga dapat membantu pembelian energi, mengevaluasi biaya energi, dan mengembangkan rencana konservasi energi.
Beberapa perusahaan konsultan energi berfungsi sebagai duta perusahaan untuk badan pemerintah. Dalam peran ini, perusahaan dapat membantu menyusun pasar daya yang kompetitif atau memberikan saran tentang tarif energi. Beberapa konsultan energi juga memberikan kesaksian ahli di depan badan pengatur atau pengadilan.