Apa itu Pasar Perbatasan?

Pasar perbatasan adalah pasar negara berkembang terbelakang di negara-negara dengan ekonomi tertinggal di belakang dunia industri, tetapi menunjukkan potensi untuk pengembangan di masa depan. Konsep pasar perbatasan dikembangkan oleh International Finance Corporation (IFC) pada 1990-an untuk menggambarkan subset tertentu dalam kelompok pasar negara berkembang yang lebih besar. Orang dapat terlibat dalam perdagangan dengan pasar ini dan beberapa bursa saham memiliki indeks pasar perbatasan yang dirancang untuk melacak kinerja di pasar ini.

Pasar negara berkembang pada umumnya adalah ekonomi dalam proses berkembang pesat dan menunjukkan potensi ledakan untuk pertumbuhan. Bangsa-bangsa dapat mendorong pengembangan pasar negara berkembang dengan berbagai cara, termasuk promosi besar-besaran yang dirancang untuk menarik perdagangan dan investasi asing. Di pasar negara berkembang di seluruh dunia, pasar kecil dengan likuiditas yang buruk dan kapitalisasi pasar yang rendah dianggap sebagai pasar perbatasan.

Sebagai investasi saat ini, banyak pasar perbatasan berkinerja sangat buruk. Mereka tertinggal di belakang pasar lain pada sebagian besar indeks kinerja pasar saham dan mereka bisa berubah-ubah. Namun, dalam jangka panjang, mereka memiliki potensi yang cukup besar. Investor dapat memilih untuk terlibat dalam pasar perbatasan dengan tujuan menuai imbalan di masa depan. Investasi di pasar ini membutuhkan kemampuan untuk duduk di investasi dalam jangka panjang, karena orang dapat mengambil kerugian dengan mencoba melikuidasi investasi di pasar perbatasan sebelum pasar tersebut sepenuhnya matang.

Juga dikenal sebagai pasar pra-negara berkembang, pasar perbatasan dapat menjadi investasi yang berisiko. Orang-orang yang tertarik pada pasar seperti itu biasanya mendiversifikasi risiko investasi mereka untuk memastikan akses likuiditas saat dibutuhkan dan untuk menghindari kerugian yang disebabkan oleh konsentrasi investasi di sektor-sektor terbatas. Ketika berinvestasi di pasar perbatasan, orang biasanya mengevaluasi pasar dan situasi politik dengan cermat untuk membuat keputusan yang tepat tentang di mana investasi dapat ditempatkan dengan paling aman.

Pada 2010, 30 hingga 40 pasar dianggap berada di perbatasan, tergantung pada indeks mana yang diikuti. Beberapa contoh termasuk Bangladesh, Lebanon, Mongolia, Nigeria, Argentina, Vietnam, dan Slovenia. Beberapa reksa dana yang dirancang seputar investasi di pasar perbatasan tersedia bagi investor yang tertarik untuk terlibat di dalamnya, dan orang-orang juga dapat berinvestasi secara mandiri. Disarankan untuk meneliti secara menyeluruh dan memanfaatkan informasi yang dipublikasikan di majalah keuangan dan publikasi keuangan lainnya untuk membuat keputusan investasi sebaik mungkin. Bahkan dengan penelitian yang cermat, adalah mungkin untuk mengalami kerugian atas investasi di pasar ini dan orang-orang harus mendistribusikan investasi mereka dengan bijak.