Pekerjaan kontingen adalah pekerjaan jangka pendek atau pekerjaan sementara yang tidak memerlukan pembuatan kontrak jangka panjang antara pemberi kerja dan pekerja. Ada banyak jenis pekerjaan kontingen, termasuk pekerjaan musiman, pekerjaan berbasis proyek, dan posisi panggilan. Sementara pekerjaan kontingen dapat bermanfaat secara ekonomi dan praktis baik bagi pemberi kerja maupun pekerja, beberapa ahli ekonomi percaya bahwa itu juga dapat digunakan untuk menutupi banyak pelanggaran hukum dan moral.
Perbedaan paling penting antara pekerjaan kontingen dan pekerjaan tradisional adalah penciptaan kontrak jangka pendek. Dalam pekerjaan tradisional, pekerja biasanya dipekerjakan tanpa mempertimbangkan tanggal akhir, meskipun pemberi kerja dan karyawan memiliki hak untuk mengakhiri pengaturan kapan saja. Dalam pekerjaan kontingen, kontrak biasanya menentukan jangka waktu kerja, yang mungkin berupa tanggal penyelesaian proyek atau pergantian musim. Beberapa karyawan kontingen dapat dipekerjakan sebagai karyawan tetap pada akhir kontrak jangka pendek mereka, di mana mereka biasanya menandatangani kontrak baru sebagai pekerja penuh waktu.
Kontrak kerja kontinjensi dapat berguna dalam berbagai situasi, tetapi paling sering digunakan untuk meningkatkan produktivitas tempat kerja selama periode waktu yang sangat aktif. Pekerja musiman, misalnya, dapat dipekerjakan di toko ritel selama minggu-minggu menjelang musim liburan, untuk mengimbangi kerumunan yang lebih besar. Dalam industri pertanian, pekerja musiman juga dapat dipekerjakan selama musim tanam atau panen, untuk memastikan efisiensi maksimum selama periode penting ini. Pekerja berbasis proyek, seperti pekerja konstruksi lepas atau kru film, dapat dipekerjakan berdasarkan kemungkinan untuk menyelesaikan pekerjaan tertentu. Pekerja on-call mungkin memiliki periode kontrak yang lebih lama daripada karyawan kontingensi lainnya, tetapi mungkin masih memenuhi syarat untuk status kontinjensi berdasarkan jam kerja aktual yang tersedia terbatas.
Beberapa bisnis merasa secara ekonomi masuk akal untuk menawarkan pekerjaan darurat daripada pekerjaan tradisional penuh waktu. Sebuah peternakan, misalnya, mungkin tidak membutuhkan 50 pekerja sepanjang tahun, tetapi mungkin sangat membutuhkan 50 pekerja selama musim panen. Menggunakan pekerjaan kontingensi dapat membantu mengurangi pengeluaran yang sia-sia dengan memastikan bahwa gaji hanya dibayarkan ketika pekerjaan diperlukan dan diselesaikan.
Sayangnya, beberapa penelitian menunjukkan bahwa kontrak kerja kontingensi sering digunakan untuk menutupi persyaratan pajak dan kontribusi pemberi kerja, dan dapat mengambil keuntungan dari pekerja yang sangat membutuhkan pekerjaan. Majikan yang tidak bermoral dapat mempertahankan tenaga kerja kontingen pada staf penuh waktu, tetapi hanya menawarkan serangkaian kontrak jangka pendek alih-alih beralih ke perjanjian penuh waktu. Cara ini memungkinkan pengusaha untuk menghindari iuran ke Jamsostek, tunjangan kesehatan, atau dana kompensasi pekerja.