Merchandising adalah proses mengatur produk untuk dijual di dalam toko atau pengaturan lainnya. Teknik yang efektif dapat membantu meningkatkan penjualan dan profitabilitas. Kiat untuk merchandising yang sukses termasuk menempatkan barang yang paling menarik atau diinginkan di area dengan visibilitas tinggi dan memahami pasar sasaran untuk setiap jenis barang.
Ini adalah penyewa merchandising terkenal bahwa barang dagangan yang menarik atau diinginkan menarik pelanggan. Menempatkan barang dagangan baru, eksklusif, atau unik di area dengan visibilitas tinggi, seperti jendela pajangan atau penutup ujung, dapat membantu memikat pelanggan untuk memasuki toko, atau untuk tinggal lebih lama setelah mereka berada di dalam. Konsep ini juga berlaku untuk penetapan harga yang menarik, oleh karena itu barang-barang dengan harga jual sering diletakkan di tutup ujung toko kelontong atau dipajang di jendela depan toko pakaian.
Mungkin bagian terpenting dari merchandising melibatkan mengetahui audiens. Ini termasuk memahami kebiasaan membeli mereka sehingga produk dapat ditempatkan dengan benar di dalam toko. Misalnya, produk yang ditargetkan untuk anak-anak harus ditempatkan setinggi mata anak. Produk baru yang ditargetkan untuk pria harus ditempatkan di area toko tempat pria sering berbelanja.
Memahami kebiasaan membeli juga membantu dalam pengembangan usaha merchandising khusus. Misalnya, jika sebuah perusahaan telah mengembangkan kemoceng khusus baru yang dirancang khusus untuk membersihkan bilah kipas langit-langit, perusahaan dapat mempertimbangkan untuk membuat pajangan khusus untuk dipasang di bagian kipas langit-langit di toko perbaikan rumah. Ini memberi tahu pelanggan bahwa produk tersebut baru dan berbeda, dan dapat menarik perhatian ke item yang mungkin tidak diperhatikan pembeli di lorong persediaan pembersih kecuali jika mereka secara khusus mencarinya. Menempatkan item terkait bersama-sama juga dapat mendorong penjualan yang lebih besar.
Memahami pelanggan juga membantu menentukan cara produk disajikan. Pelanggan yang berbelanja di butik pakaian akan mengharapkan presentasi yang jauh berbeda dari pelanggan yang berbelanja di gerai diskon, misalnya. Beberapa merchandiser merancang rencana untuk menyajikan item dengan margin tertinggi di posisi yang paling menarik sehingga setiap penjualan menghasilkan pengembalian sebesar mungkin.
Mengembangkan rencana merchandising sangat penting sehingga banyak perusahaan besar memiliki individu, atau bahkan departemen, yang dikhususkan untuk fungsi ini. Dalam situasi seperti itu, juga sangat penting untuk memahami bagaimana kontrak dengan pemasok utama memengaruhi presentasi produk. Misalnya, toko serba ada mungkin memiliki kontrak dengan dua vendor soda yang bersaing yang menetapkan bahwa setiap vendor diberi ruang rak yang sama di dalam pendingin. Untuk mengembangkan rencana merchandising yang efektif, merchandiser harus memahami persyaratan ini.