Transparansi upah adalah situasi di mana informasi kompensasi tersedia secara bebas, daripada dirahasiakan. Sebagian besar pemerintah mengamanatkan transparansi upah untuk pekerjaan pemerintah, dengan argumen bahwa pembayar pajak berhak mengetahui apa yang mereka bayar, dan transparansi upah juga ada di beberapa industri. Ada berbagai cara di mana informasi tentang kompensasi dan tunjangan dapat digunakan, mulai dari merundingkan kontrak kerja hingga melindungi pekerja.
Beberapa orang menggunakan transparansi upah dalam negosiasi gaji, mengumpulkan informasi tentang upah yang berlaku dan kompensasi khusus di perusahaan tertentu untuk digunakan dalam proses memutuskan kontrak. Beberapa feminis berpendapat bahwa transparansi upah sangat berharga bagi perempuan, mengingat kesenjangan upah yang umum antara perempuan dan laki-laki. Dengan mengetahui berapa banyak penghasilan laki-laki di sebuah perusahaan, seorang kandidat perempuan untuk suatu posisi dapat memperdebatkan kesetaraan upah ketika bekerja di luar kontras dengan majikannya.
Para pendukung keadilan sosial juga menggunakan transparansi upah dalam pekerjaan mereka. Mahasiswa di universitas, misalnya, mungkin melobi transparansi upah di perusahaan yang membuat spirit ware, mendorong kompensasi yang lebih baik bagi orang-orang yang membuat hal-hal seperti kaus bermerek perguruan tinggi. Transparansi upah juga dapat digunakan untuk mendorong kesetaraan upah bagi orang-orang di industri serupa, atau untuk menyoroti disparitas upah antara negara maju dan berkembang.
Karyawan harus berhati-hati tentang transparansi upah. Beberapa perusahaan secara khusus melarang diskusi tentang kompensasi dan manfaat dalam kontrak mereka, dan orang yang mengungkapkan informasi ini berpotensi diberhentikan. Merupakan ide yang baik untuk membaca ketentuan kontrak kerja dengan hati-hati, dan jika informasi tentang kompensasi orang lain digunakan dalam negosiasi, dia harus ditanya terlebih dahulu. Bahkan penyebutan biasa tentang kompensasi dapat dianggap sebagai pelanggaran kontrak karyawan, dan jika karyawan tidak yakin apakah transparansi upah dapat diterima atau tidak, mereka harus bertanya kepada supervisor mereka.
Beberapa perusahaan secara aktif mempromosikan transparansi gaji, baik untuk menunjukkan kepada karyawan bahwa perusahaan memiliki transaksi bisnis yang transparan, dan untuk mengilustrasikan upah yang dapat diperoleh orang ketika mereka sedang dalam performa puncaknya. Dalam hal ini, karyawan bebas untuk mendiskusikan kompensasi, tunjangan, dan bonus satu sama lain, dan orang-orang dipersilakan untuk menggunakan informasi ini dalam negosiasi dan untuk bertanya mengapa seseorang dalam posisi yang sama menghasilkan lebih banyak atau lebih sedikit uang.
Ketika bekerja di luar negeri, orang harus menyadari bahwa sikap tentang transparansi gaji sangat bervariasi di berbagai daerah. Di beberapa negara, diskusi tentang tingkat kompensasi adalah hal yang tabu dan dianggap sangat tidak pantas, sementara di wilayah lain, karyawan baru mungkin secara rutin ditanya tentang persyaratan kontrak mereka.