Perputaran saham menunjukkan berapa kali perusahaan menjual melalui persediaannya. Toko ritel sering menggunakan metrik ini untuk menentukan efisiensi operasi mereka. Perputaran stok yang tinggi biasanya berarti permintaan konsumen yang tinggi ada untuk produk perusahaan. Rasio akuntansi memberikan informasi tentang menghitung omset dan menilai efisiensi penggunaan aset perusahaan. Informasi dari laporan laba rugi dan neraca perusahaan diperlukan untuk menghitung angka ini dan menilai operasi.
Sebuah perusahaan memiliki dua pilihan untuk menghitung perputaran saham. Pertama, rumus dapat membagi penjualan dengan persediaan; kedua, akuntan dapat membagi harga pokok penjualan dengan persediaan rata-rata. Formula mana pun akan memberikan informasi yang diperlukan untuk meninjau perputaran stok dan menentukan seberapa baik perusahaan menjual melalui inventarisnya. Akuntan dapat menghitung rasio setiap saat sepanjang tahun. Perhitungan bulanan dan tahunan seringkali merupakan penggunaan paling umum dari rasio akuntansi ini.
Contohnya adalah perusahaan yang memiliki $125,000 Dolar AS (USD) dalam penjualan dan $85,000 USD dalam persediaan. Perputaran saham untuk perusahaan ini adalah 1.47, artinya perusahaan menjual melalui persediaan lengkapnya hampir satu setengah kali setiap periode. Dengan asumsi formula ini untuk satu bulan, perusahaan perlu memesan setidaknya setengah dari persediaannya saat ini untuk memenuhi penjualan. Rasio itu sendiri tidak dapat benar-benar menentukan efisiensi penggunaan aset. Langkah-langkah lain diperlukan untuk membuktikan efisiensi atau menilai operasi.
Rasio akuntansi adalah alat patokan umum untuk menilai operasi perusahaan. Akuntan dapat melacak perputaran saham selama beberapa bulan berturut-turut. Proses benchmark membandingkan rasio perputaran saham saat ini dengan periode sebelumnya dalam upaya untuk mengetahui apakah perputaran persediaan perusahaan lebih baik atau lebih buruk. Perusahaan juga dapat menggunakan rasio untuk membandingkan operasi mereka dengan standar industri. Ini membantu perusahaan mengetahui apakah operasinya lebih baik atau lebih buruk di bawah kondisi ekonomi yang sama dengan bisnis lain.
Tingkat persediaan yang tinggi sering menjadi kelemahan utama dalam bisnis ritel. Perusahaan biasanya mengalami peningkatan biaya operasi, yang meliputi membawa, memproses, akuntansi, dan mengelola aktivitas dan biaya. Perusahaan menggunakan rasio perputaran saham dan proses peninjauan untuk menentukan apakah mereka dapat meningkatkan perputaran untuk meningkatkan penjualan dan menurunkan biaya. Misalnya, jika perputaran persediaan perusahaan lebih rendah dari rata-rata industri, ada potensi untuk meningkatkan perputaran. Perputaran saham yang lebih tinggi dari rata-rata industri, bagaimanapun, dapat menunjukkan bahwa perusahaan beroperasi seefisien mungkin dan tidak dapat meningkatkan perputaran.