Apa saja Metode Peramalan Penjualan yang Berbeda?

Peramalan penjualan dapat memberikan bisnis ide yang baik tentang keuntungan masa depan dan tingkat penjualan. Banyak bisnis menggunakan berbagai jenis peramalan penjualan untuk memprediksi masa depan produk baru, menentukan strategi ekspansi atau penjualan, atau hanya menganalisis tingkat penjualan yang diproyeksikan secara bulanan atau tahunan. Ada banyak jenis teknik peramalan penjualan, termasuk analisis berbasis sejarah, riset pasar, dan peramalan berdasarkan analisis bisnis serupa. Prakiraan mungkin jangka pendek, menengah, atau panjang, meskipun prakiraan jangka pendek cenderung paling akurat.

Untuk bisnis yang sudah mapan, salah satu metode peramalan penjualan yang paling mudah bergantung pada data historis. Perusahaan yang berhasil melewati beberapa tahun pertama yang sulit seringkali mampu membuat prediksi yang akurat untuk masa depan berdasarkan data dari tahun sebelumnya. Untuk melakukan perkiraan bulanan menggunakan data historis, seorang analis perlu melihat catatan penjualan masa lalu untuk bulan tertentu, dan melihat persentase penjualan tahunan yang diwakili bulan itu. Memahami bagaimana bulan tersebut cocok dengan tingkat penjualan tahunan bisa menjadi sangat penting, karena bisnis yang berbeda mungkin memiliki bulan pendapatan puncak yang berbeda sepanjang tahun.

Bisnis baru, tentu saja, tidak akan bisa mengandalkan data historis. Untuk menghasilkan perkiraan penjualan untuk beberapa tahun pertama, perusahaan yang lebih baru perlu mengandalkan faktor eksternal. Salah satu metode peramalan penjualan yang dapat berguna bagi bisnis baru adalah analisis persaingan. Jika seseorang membuka toko sepatu, dia mungkin ingin melihat penjualan historis untuk toko sepatu lain yang kira-kira berukuran sama dan ditargetkan untuk demografi yang sama. Mungkin akan membantu untuk melihat toko serupa di komunitas yang sama, daripada langsung menganalisis persaingan regional, karena menambahkan toko sepatu baru ke pasar yang ada akan sering mengubah pasar.

Penting untuk menghindari perkiraan penjualan dalam ruang hampa, karena kebiasaan belanja dan tren permintaan bergantung pada lusinan faktor eksternal. Menggunakan riset pasar dalam peramalan penjualan dapat membantu memberikan gambaran yang lebih jelas tentang potensi penjualan dengan memasukkan faktor-faktor seperti tren ekonomi dan permintaan. Jika, misalnya, sebuah kota kecil baru saja memperoleh sumber pekerjaan baru yang besar, seperti pabrik, pengeluaran mungkin meningkat sebagai akibat dari pekerjaan yang lebih tinggi. Demikian pula, jika produk utama sebuah toko baru saja dinilai sebagai “ketinggalan mode” oleh majalah mode besar, penjualan bisa turun. Memperhatikan faktor eksternal yang dapat mempengaruhi penjualan dapat membuat perkiraan yang lebih komprehensif.