Apa itu Harga Kemacetan?

Congestion pricing adalah sistem yang mengurangi kemacetan lalu lintas selama waktu perjalanan puncak. Sistem ini melibatkan pengisian komuter dari biaya tambahan jaringan transportasi tertentu selama periode kemacetan puncak. Perjalanan pada jam sibuk kemudian dapat dialihkan ke moda transportasi lain atau ke waktu yang tidak terlalu sibuk. Strategi ini memungkinkan pengelolaan kemacetan jalan yang lebih baik. Ketika sebagian kecil dari jumlah kendaraan biasa dipindahkan dari jalan, lalu lintas dapat mengalir jauh lebih efisien.

Alasan ekonomi di balik harga kemacetan adalah teori bahwa, pada harga nol, permintaan melebihi penawaran. Jika barang atau jasa tersedia tanpa biaya, orang cenderung menginginkan lebih banyak daripada jika mereka harus membayar. Menggunakan layanan atau barang gratis dapat menyebabkan penyalahgunaan dan pemborosan. Oleh karena itu, penetapan harga kemacetan didasarkan pada konsep ekonomi sederhana untuk membebankan harga untuk barang atau jasa yang akan membuatnya lebih berharga bagi penggunanya. Ini adalah metode menggunakan kekuatan pasar untuk mengurangi polusi dan limbah yang terkait dengan kemacetan lalu lintas.

Kekurangan pasokan ini diperbaiki dengan membebankan harga keseimbangan. Harga keseimbangan adalah harga pasar di mana penawaran suatu barang sama dengan jumlah yang diminta. Biaya diterapkan pada pengemudi dengan biaya tambahan yang meningkat selama waktu perjalanan puncak untuk membuat komuter lebih sadar akan kemacetan yang mereka sumbangkan. Teknik serupa digunakan di industri lain, dan menjelaskan variasi tarif telepon dan listrik, misalnya.

Banyak kota di seluruh dunia, termasuk beberapa di Amerika Serikat, telah berhasil menerapkan metode pengurangan lalu lintas ini selama jam sibuk. Program penetapan harga kemacetan juga dapat menggunakan uang yang dikumpulkan untuk memperbaiki sistem transportasi, termasuk angkutan umum dan fasilitas bersepeda. Hal ini memberikan komuter pilihan transportasi lain yang pada akhirnya dapat menyeimbangkan beban transportasi.

Meskipun penetapan harga kemacetan diterima secara luas, ada kritik yang menyatakan bahwa penetapan harga tersebut tidak adil dan membebani masyarakat sekitar secara ekonomi. Selain itu, kritik telah menyarankan bahwa metode penetapan harga ini memiliki efek negatif pada bisnis ritel tetangga dan kesehatan ekonomi masyarakat. Mereka berpendapat bahwa penetapan harga kemacetan hanyalah pajak lain.

Terlepas dari kritiknya, para pendukung penetapan harga kemacetan mengatakan bahwa metode ini sebenarnya menghemat uang pembayar pajak. Beberapa kementerian perhubungan memperkirakan bahwa penundaan lalu lintas dan kemacetan benar-benar merugikan masyarakat dalam bentuk kehilangan upah dan bahan bakar. Biaya jam sibuk dapat membantu menghilangkan pemborosan ini. Literatur menunjukkan bahwa sebagian besar ekonom setuju bahwa road pricing adalah metode yang efektif secara ekonomi untuk mengurangi kemacetan.