Penilaian persediaan adalah pernyataan yang memberikan informasi tentang nilai barang yang disimpan dalam persediaan. Barang dalam persediaan dapat membuat sebagian besar ekuitas perusahaan dan oleh karena itu ada banyak kepentingan dalam nilai total persediaan perusahaan. Informasi ini dilaporkan dalam laporan keuangan yang dapat digunakan secara internal dan eksternal untuk berbagai tugas yang berkaitan dengan akuntansi, menilai perusahaan secara keseluruhan, dan membuat keputusan bisnis.
Ada sejumlah cara untuk melakukan penilaian persediaan dan pendekatan yang berbeda untuk memelihara catatan tentang persediaan. Salah satu metodenya adalah dengan mencatat penjualan dan pergerakan persediaan saat terjadi. Misalnya, ketika sebuah buku menjual salinan kamus, buku itu akan mencatat fakta bahwa persediaan itu kekurangan satu kamus sambil juga mencatat jumlah penjualannya. Ini disebut pencatatan perpetual, karena nomor inventaris terus diperbarui. Salah satu keunggulan sistem ini adalah menyediakan data waktu nyata yang dapat ditinjau setiap saat dan digunakan untuk segala hal mulai dari penilaian inventaris hingga pemesanan produk baru untuk menggantikan barang yang terjual habis.
Metode lain adalah periodik. Dalam hal ini, penjualan dicatat pada saat terjadi tetapi perubahan persediaan tidak. Pada akhir periode yang ditentukan, inventaris dihitung dan dicatat secara manual. Misalnya, di toko es krim, orang tidak mencatat setiap sendok saat meninggalkan persediaan. Sebagai gantinya, mereka mencatat berapa banyak bak es krim yang dimiliki toko pada akhir hari.
Selain memiliki cara yang berbeda untuk melacak inventaris, ada juga metode berbeda yang dapat digunakan untuk penilaian inventaris, berdasarkan bagaimana orang mencatat nilai item dalam inventaris. Salah satunya adalah metode masuk pertama, keluar terakhir, yang mengasumsikan bahwa ketika suatu barang terjual, itu adalah barang yang paling tua dalam persediaan. Misalnya, jika sebuah toko menerima pengiriman sampo pada hari Senin dan Rabu dan toko tersebut menjual empat botol sampo pada hari Jumat, untuk tujuan akuntansi, unit-unit ini diperlakukan sebagai berasal dari pengiriman hari Senin. Last in, first out adalah metode lain yang dapat digunakan untuk penilaian persediaan; dalam contoh sampo, empat unit yang terjual pada hari Jumat akan dianggap berasal dari pengiriman hari Rabu. Rata-rata juga dimungkinkan.
Salah satu alasan mengapa penting untuk mengetahui metode penilaian persediaan yang digunakan adalah karena harga berubah dari waktu ke waktu. Untuk meminjam contoh sampo, toko mungkin mendapatkan botol Rabu dengan harga yang lebih baik dari distributor daripada harga Senin. Perbedaan metode akuntansi dapat mengubah penilaian persediaan; jika toko memiliki stok 22 botol, penilaian persediaan akan bervariasi tergantung pada metode mana yang digunakan.