Kiat terbaik untuk perencanaan kontinjensi bencana adalah menganalisis dan mempersiapkan skenario terburuk melalui organisasi dan kerja tim. Seringkali dibutuhkan banyak departemen berbeda dalam bisnis untuk mempersiapkan diri secara memadai untuk situasi tertentu. Meskipun bencana seperti gempa bumi yang buruk atau pemadaman listrik mungkin tidak terjadi, tujuan perencanaan kontinjensi adalah untuk bersiap jika terjadi sesuatu. Salah satu tip paling berguna dalam perencanaan kontinjensi bencana untuk bisnis adalah orang yang mengoordinasikan proyek untuk membuat komite.
Memiliki sukarelawan karyawan sebagai bagian dari komite perencanaan bencana kontinjensi membantu pekerja terlibat dan memberikan perhatian pada pentingnya proyek. Menugaskan sukarelawan karyawan untuk mengepalai sub-kelompok seperti air, makanan darurat, dan persediaan keamanan dapat membantu menciptakan tim yang efisien. Pertemuan rutin dengan laporan dari sub-kepala harus disertakan agar perencanaan bencana berlangsung dan efektif. Koordinator proyek harus dapat memberikan arahan yang jelas kepada anggota komite serta memantau kemajuan mereka dan melakukan penyesuaian jika diperlukan.
Agar perencanaan kontinjensi bencana memiliki manfaat yang maksimal, setiap situasi krisis yang mungkin terjadi harus diantisipasi. Ingatlah situasi tertentu untuk membuat persediaan dan tindakan lebih fokus dan efektif. Misalnya, jika kelompok sedang bersiap untuk pemadaman listrik di musim dingin, selimut hangat perlu dikumpulkan sebagai persediaan darurat ketika panas listrik padam. Untuk pemadaman listrik di musim panas, selimut yang sama dapat digunakan sebagai tempat duduk atau untuk menghalangi sinar matahari dari jendela.
Laporan dari pertemuan komite perencanaan kontinjensi bencana kemudian dapat diedarkan ke departemen yang berbeda dari suatu perusahaan atau bisnis lainnya. Pemimpin harus memastikan bahwa kepala departemen menyadari peran mereka dalam perencanaan kontinjensi bencana, seperti siapa yang akan menangani klaim asuransi. Memastikan bahwa jumlah asuransi cukup untuk menutupi kompensasi karyawan, kerusakan properti, dan gangguan waktu bisnis adalah masalah departemen atau manajemen senior lainnya yang harus diselesaikan saat merencanakan bencana kontinjensi. Brosur dan informasi lain dari lembaga pemerintah juga dapat membantu para perencana kontingensi bencana.