Sejumlah bahan aktif dan tidak aktif yang berbeda dapat ditemukan dalam produk pembersih tangan. Bahan pembersih tangan aktif biasanya dimaksudkan untuk membunuh kuman, begitulah cara produk ini dapat melengkapi, atau menggantikan kebutuhan akan cuci tangan. Bahan tidak aktif biasanya berfungsi untuk mengubah konsistensi produk, dan pembersih tangan sering kali memiliki sifat gel, busa, atau bahkan berfungsi ganda sebagai lotion pelembab. Bahan pembersih tangan aktif yang paling umum adalah berbagai jenis alkohol, seperti etanol, n-propanol, dan isopropanol, meskipun beberapa produk membunuh kuman melalui cara lain. Bahan pembersih tangan yang tidak aktif sering kali mengandung minyak esensial, zat pengental, dan humektan yang dapat memiliki efek pelembab.
Pembersih tangan adalah produk yang dapat membantu menghilangkan patogen tertentu, baik selain mencuci tradisional, atau sebagai gantinya. Banyak orang membawa produk ini untuk membersihkan tangan mereka di situasi publik, dan Pusat Pengendalian Penyakit (CDC) di Amerika Serikat bahkan merekomendasikan penggunaan pembersih tangan di rumah sakit. Beberapa bisnis, seperti toko kelontong dan panti jompo, juga menyediakan dispenser pembersih tangan gratis untuk pelanggan dan pengunjung mereka. Ada berbagai pembersih tangan yang tersedia, tetapi banyak dari mereka mengandung beberapa bahan dasar yang sama.
Kategori bahan pembersih tangan yang paling penting disebut aktif. Ini adalah bahan yang benar-benar membunuh berbagai patogen. Kebanyakan pembersih tangan menggunakan beberapa jenis zat alkohol sebagai bahan aktif, karena alkohol dapat membunuh bakteri dan jamur selain beberapa virus. Alkohol primer dan sekunder dapat digunakan sebagai bahan aktif. Beberapa contoh termasuk alkohol primer seperti etanol dan n-propanol, dan alkohol sekunder isopropanol.
Ada juga beberapa bahan pembersih tangan aktif yang bukan berbagai bentuk alkohol. Salah satu contohnya adalah povidone-iodine (PVP-I), yang merupakan disinfektan umum. Triclosan, benzalkonium klorida, dan zat non-alkohol lainnya, terkadang juga digunakan sebagai bahan aktif dalam beberapa jenis pembersih tangan tanpa bilas. Beberapa zat ini, seperti PVP-I dan benzalkonium klorida, juga larut dalam alkohol.
Banyak bahan tidak aktif yang berbeda juga biasanya disertakan dalam pembersih tangan. Produk gel biasanya mengandung asam poliakrilat, dan bahan pengental lainnya, sedangkan pembersih pelembab biasanya memiliki beberapa jenis humektan. Salah satu contohnya adalah gliserin, yang merupakan bahan tidak aktif yang umum dalam losion pembersih tangan berbasis alkohol. Bahan pembersih tidak aktif lainnya termasuk zat seperti minyak esensial, pewarna, dan wewangian buatan, yang dapat menambahkan aroma dan warna yang diinginkan pada produk ini.