Apa itu Warna Kulit Zaitun?

Istilah “warna kulit zaitun” mengacu pada pigmen kulit Kaukasia yang lebih gelap. Ini juga dikenal sebagai kulit hangat atau cokelat. Penduduk di banyak negara diketahui memiliki warna kulit yang hangat ini, yang dihasilkan ketika jumlah melanin yang agak rata-rata ada di dalam kulit. Kulit coklat yang lebih terang ini ada di antara kulit pucat dan kulit gelap.

Pewarna zaitun secara teknis adalah pigmen kuning. Zaitun hijau tampak berwarna hijau keruh, tetapi warnanya masih kuning teduh. Selain itu, banyak zaitun Mediterania berwarna coklat dan hitam. Mirip dengan buahnya yang senama, warna kulit zaitun hadir dalam berbagai warna kuning dari terang hingga gelap.

Warna kulit biasanya bersifat genetik. Dua orang tua dengan warna kulit yang lebih hangat umumnya akan memiliki anak dengan warna kulit yang hangat juga. Warna kulit seperti itu sering mudah kecokelatan, sehingga warna kulit sering tampak lebih gelap di musim panas daripada di musim dingin karena paparan sinar matahari.

Meskipun ada banyak pengecualian untuk aturan tersebut, orang-orang dari lokasi tropis seringkali memiliki warna kulit yang lebih gelap. Orang-orang dari ketinggian yang lebih moderat dan iklim yang lebih dingin biasanya memiliki warna kulit yang lebih terang. Ini karena kedekatan matahari, serta seberapa banyak paparan sinar matahari yang didapat orang. Orang dengan kulit zaitun yang lebih gelap memiliki lebih banyak melanin, yang bereaksi terhadap sinar ultraviolet (UV) dengan membiarkan kulit menjadi lebih gelap. Tanning adalah cara kulit menangkis sinar UV yang berbahaya.

Secara umum, populasi dari wilayah Eropa atau Nordik memiliki kulit yang cerah dan mudah terbakar. Orang dengan warna kulit zaitun biasanya berasal dari daerah Mediterania, Asia, atau Amerika Selatan. Tentu saja, orang-orang dengan warna kulit yang hangat dapat ditemukan di seluruh dunia, seperti juga orang-orang dengan warna kulit yang lebih terang atau lebih gelap.

Meskipun tidak akurat secara ilmiah, skala kromatik Von Luschan mengklasifikasikan orang menurut warna atau nada kulit. Skala ini tidak ada hubungannya dengan ras atau populasi, tetapi mengelompokkan orang menurut warna kulit alami. Dari Tipe 1 hingga Tipe 36, kulit pucat dibandingkan dengan kulit gelap. Warna kulit zaitun berada di tengah skala.

Meskipun skala Von Luschan tidak digunakan untuk tujuan ilmiah, versi yang lebih ringkas digunakan untuk menentukan faktor luka bakar dalam penyamakan matahari. Semakin rendah skalanya, semakin besar kemungkinan seseorang untuk terbakar. Warna kulit zaitun kecokelatan cukup baik tanpa terbakar karena berada di tengah skala. Jumlah pigmen yang lebih tinggi di kulit berarti kulit juga kurang rentan terhadap photoaging — kerusakan yang disebabkan oleh sinar matahari.