Apa Penyebab Pori-pori Merah?

Pori-pori merah paling sering disebabkan oleh jerawat tetapi mungkin juga akibat dari beberapa kondisi kulit dan cedera lainnya. Reaksi alergi ringan dapat menyebabkan kemerahan pada kulit, dan ini mungkin paling menonjol di sekitar pori-pori. Iritasi akibat bercukur atau kontak lainnya dapat menyebabkan reaksi serupa. Kondisi kulit tertentu, seperti eksim dan rosacea juga dapat menyebabkan pori-pori tampak kemerahan, meskipun kondisi ini biasanya menyebabkan gejala yang lebih luas.

Persentase pori-pori merah yang tinggi disebabkan oleh jerawat. Bakteri dan iritasi lainnya dapat bersarang di pori-pori bersama dengan minyak alami yang diproduksi oleh tubuh. Proses ini dapat menyebabkan iritasi, peradangan, dan infeksi ringan. Tubuh secara alami merespons infeksi dengan mengarahkan sistem kekebalan untuk menyerang patogen apa pun yang ada, dan sejumlah pembengkakan dan kemerahan biasanya terkait dengan respons kekebalan ini.

Kebersihan yang baik dapat mengurangi frekuensi jerawat yang menyebabkan pori-pori merah. Namun, kondisi ini tidak dapat sepenuhnya dicegah. Sebagai aturan umum, yang terbaik adalah menghindari penggunaan riasan untuk menutupi pori-pori yang merah karena jerawat karena hal ini dapat menyebabkan penyumbatan pori-pori lebih lanjut dan mencegah tubuh dari penyembuhan dengan baik dan cepat. Berbagai perawatan medis tersedia untuk kasus jerawat yang parah.

Alergi adalah produk dari sistem kekebalan tubuh, dan reaksi alergi dapat menyebabkan pori-pori menjadi merah dan meradang. Reaksi alergi yang sebenarnya terjadi ketika tubuh meningkatkan respons imun terhadap ancaman yang dirasakan yang sebenarnya tidak menimbulkan bahaya. Serbuk sari adalah salah satu alergen umum, yang tidak membahayakan tubuh tetapi dapat memicu respons imun. Kehadiran alergen di pori-pori dapat menyebabkan kemerahan dan pembengkakan.

Iritasi kulit sederhana juga bisa menyebabkan pori-pori merah. Dalam beberapa kasus, ini mungkin akibat mencukur atau jenis kontak fisik lainnya yang menyebabkan pori-pori menjadi merah dan teriritasi. Dalam kasus lain, iritasi kimia dapat menyebabkan pori-pori menjadi merah. Sensitivitas bahan kimia sangat bervariasi dari orang ke orang, dan banyak bahan kimia yang berbeda dapat menyebabkan iritasi. Sebuah proses percobaan mungkin diperlukan untuk menentukan bahan kimia yang bertindak sebagai iritasi.

Beberapa penyakit kulit yang umum, seperti eksim dan rosacea, juga dapat menyebabkan pori-pori merah. Namun, kondisi ini biasanya memiliki gejala signifikan lainnya, dan sering menyebabkan benjolan, kemerahan, dan lesi muncul di area kulit yang lebih luas. Kondisi ini harus didiskusikan dengan dokter kulit.